Headline.co.id (Tuban) — Angka kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tuban terus merangkak naik. Hingga Kamis (10/7/2025), tercatat sudah 10 warga meninggal dunia akibat penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut, menjadikan Tuban sebagai kabupaten dengan angka kematian DBD tertinggi di Jawa Timur.
Sebagai respons cepat, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban menggelar aksi fogging di Desa Widang dan Patihan, Kecamatan Widang. Kegiatan ini dilakukan menyusul laporan masyarakat terkait temuan kasus DBD di wilayah tersebut.
“Fogging kami laksanakan sesuai prosedur, berdasarkan laporan masyarakat dan adanya kasus DBD di Desa Widang dan Patihan. Hingga hari ini, kami menerima laporan satu kematian baru, menjadikan total korban meninggal sebanyak 10 orang,” ungkap Susilowati, S.Kep. Ns., Analis Penyakit Menular Dinkes P2KB Kabupaten Tuban yang turut mendampingi kegiatan di lapangan.
Namun, ia mengingatkan bahwa fogging hanyalah langkah darurat dan bukan solusi jangka panjang. “Jika dilakukan terlalu sering, nyamuk justru bisa menjadi resisten terhadap insektisida. Ini berbahaya karena dapat mempercepat penyebaran DBD,” jelasnya.
Karena itu, Dinkes P2KB mendorong masyarakat untuk fokus pada upaya pencegahan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus — yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta tambahan langkah pencegahan lainnya.
Kesadaran kolektif dinilai sebagai kunci keberhasilan dalam memutus mata rantai penyebaran DBD. “Kami harap masyarakat makin sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ujar Susilowati.
Dinkes juga menaruh harapan besar pada kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk memperkuat edukasi dan sosialisasi di tingkat masyarakat, khususnya di wilayah yang rentan terjadi ledakan kasus.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan warga, Tuban diharapkan dapat segera keluar dari status darurat DBD dan menghindari jatuhnya korban jiwa lebih lanjut.


















