Headline.co.id — Di tengah memanasnya situasi di Timur Tengah, Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan perdamaian dan pembangunan dunia Islam melalui kehadiran Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan digelar di Istanbul, Turki, pada 21–22 Juni 2025.
Mengutip laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (18/6/2025), Menlu Sugiono akan tampil sebagai salah satu juru bicara kunci dalam pertemuan tahunan bergengsi ini. Ia dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia terhadap sejumlah isu mendesak yang tengah membelit dunia Islam, seperti konflik bersenjata antara Iran dan Israel serta upaya penyelesaian perang Gaza yang belum kunjung usai.
“Partisipasi Indonesia dalam forum ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih aman, damai, dan sejahtera,” tulis Kemlu RI.
Sugiono juga akan menekankan pentingnya reformasi internal di tubuh OKI agar organisasi yang berdiri sejak 1969 ini dapat semakin sigap dan relevan dalam menjawab tantangan zaman, seperti konflik, terorisme, hingga kemiskinan. Isu reformasi OKI disebut menjadi perhatian utama Indonesia, mengingat urgensi peran aktif organisasi dalam memberi dukungan konkret bagi negara-negara anggotanya.
Selain isu konflik, Sugiono juga akan membawa misi besar lainnya: penguatan kerja sama ekonomi pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan yang masih menjadi persoalan laten di banyak negara anggota OKI. Indonesia berharap, OKI tidak hanya menjadi forum diplomatik, tetapi juga wahana nyata untuk kolaborasi pembangunan antarnegara muslim.
KTM ke-51 ini dipandang memiliki nilai strategis yang tinggi. Bukan hanya karena digelar di Istanbul — kota bersejarah simbol persimpangan peradaban — tetapi juga karena berlangsung di tengah meningkatnya eskalasi kawasan Timur Tengah pascaserangan Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025). Serangan itu telah menambah daftar panjang krisis geopolitik yang akan menjadi fokus utama diskusi para menteri luar negeri OKI.
Menlu Sugiono, yang juga menjabat sebagai salah satu anggota Utusan Khusus OKI–Liga Arab untuk penyelesaian konflik Gaza, diharapkan membawa suara kuat dari Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina — isu yang selama ini menjadi poros utama diplomasi luar negeri Indonesia di forum internasional.
Pertemuan ini diharapkan menghasilkan sejumlah resolusi serta Deklarasi Istanbul yang mencerminkan komitmen bersama negara-negara OKI dalam menjawab tantangan global. Indonesia, sebagai salah satu negara pendiri OKI, diyakini akan memainkan peran strategis dalam merumuskan langkah-langkah konkret bersama.
Dengan rekam jejak diplomasi yang konsisten dan peran aktif dalam perdamaian dunia, kehadiran Menlu Sugiono di Istanbul tak sekadar representasi negara, tetapi juga simbol diplomasi tanpa lelah Indonesia untuk dunia Islam dan kemanusiaan.





















