BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Usai Hujan Es Guyur Sleman dan Yogyakarta ~ Headline.co.id (Sleman). Fenomena hujan es melanda sebagian wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta pada Selasa (11/3/2025) sore. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.15 WIB dan sempat mengejutkan warga karena butiran es berjatuhan bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang.
Baca juga: ITF Bawuran Resmi Beroperasi, Bupati Bantul Targetkan Wilayah Bebas Sampah 2025
Berdasarkan pantauan, butiran es berukuran kecil mulai muncul saat hujan baru turun. Fenomena tersebut berlangsung sekitar satu hingga dua menit dan berhasil diabadikan oleh warga melalui unggahan di media sosial serta status WhatsApp.
Salah satu akun di platform X, @merapi_uncover, turut membagikan video yang menunjukkan butiran es jatuh di kawasan Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta. “Terjadi hujan es di daerah Bener, Tegalrejo, Yogyakarta,” tulis akun tersebut dalam unggahannya pada Selasa (11/3/2025).
Andri, seorang warga Perumahan Jambon Aden, Sleman, mengaku awalnya tidak menyadari bahwa hujan yang turun membawa butiran es.
“Tadi mikirnya hujan deras biasa sama angin kencang, terus pas lihat ke luar ternyata ada es. Dan karena tempat parkir motor di belakang rumah semi terbuka, esnya tempias di tempat parkir itu,” ujar Andri.
Meski sempat mengkhawatirkan dampak fenomena tersebut, Andri memastikan tidak ada kerusakan serius pada rumahnya, meski terjadi sedikit kebocoran akibat derasnya hujan.
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Jalan Daendels Kulon Progo, Satu Orang Meninggal Dunia
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah DIY pada pukul 15.08 WIB. BMKG memperkirakan hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih akan berlangsung hingga pukul 16.48 WIB di beberapa wilayah, termasuk Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta.
Dalam peringatannya, BMKG menyebutkan sejumlah daerah yang berpotensi terdampak hujan lebat dan angin kencang, seperti Gamping, Mlati, Depok, Kalasan, Ngemplak, Tegalrejo, Jetis, hingga Gondokusuman. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Hujan es merupakan fenomena meteorologi yang jarang terjadi di Yogyakarta. Fenomena ini umumnya terjadi akibat adanya awan Cumulonimbus yang tumbuh secara signifikan dan menghasilkan butiran es sebelum akhirnya jatuh ke permukaan bumi. BMKG terus memantau kondisi cuaca dan mengimbau masyarakat untuk tetap memperbarui informasi terkait peringatan cuaca ekstrem di wilayahnya masing-masing.



















