Harga Kopi Melejit, Akibat Perubahan Iklim dan Lonjakan Permintaan
Jakarta, 13 September 2024 – Harga kopi dunia terus meroket, mencapai rekor tertinggi sejak Agustus 2024. Kenaikan harga ini dipicu oleh perubahan iklim serta peningkatan permintaan yang melebihi produksi.
El Nino, fenomena cuaca ekstrem yang menyebabkan kekeringan, telah berdampak signifikan pada tanaman kopi di seluruh dunia. Musim panen yang tertunda dan penurunan hasil panen telah mengakibatkan berkurangnya pasokan kopi secara global.
Indonesia, sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia, juga tidak luput dari dampak perubahan iklim. Petani kopi di Indonesia menghadapi tantangan serupa, seperti kekeringan dan hama penyakit, yang berujung pada penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Selain perubahan iklim, lonjakan permintaan kopi juga berkontribusi pada kenaikan harga. Meningkatnya konsumsi kopi di negara-negara berkembang dan tren kopi specialty telah membebani produksi kopi yang sudah terbatas.
“Kenaikan harga kopi telah terjadi sejak dua tahun terakhir, tetapi permintaan tetap tinggi karena banyak pemilik coffee shop yang menjadikan kopi sebagai pilihan pelanggan mereka,” ungkap Suradi, pemilik kedai kopi di Jakarta.
Harga kopi robusta di pasar internasional kini telah mencapai lebih dari USD4.000 per ton, naik lebih dari 70% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, harga kopi robusta di Indonesia telah naik dari Rp80 ribu/kg menjadi Rp120 ribu/kg.
“Harga kopi di Indonesia juga mengalami kenaikan, meskipun kami adalah negara penghasil kopi besar,” kata Suradi.
Menurut laporan Organisasi Kopi Internasional, dunia telah mengalami kekurangan pasokan kopi sejak 2018. Kesenjangan antara penawaran dan permintaan yang semakin lebar telah memperburuk krisis industri kopi global.
“Perubahan iklim dan lonjakan permintaan telah menciptakan ketidakseimbangan yang mendasar pada industri kopi,” ujar Ketua Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Anton Apriyantono.
Ia menambahkan, “Kami perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi masalah ini, seperti meningkatkan produktivitas, mengembangkan varietas kopi tahan iklim, dan memperluas area tanam.”
Meskipun Indonesia adalah negara penghasil kopi besar, namun faktor-faktor seperti perubahan iklim, peningkatan biaya produksi, dan persaingan global tetap menjadi tantangan bagi petani kopi di Tanah Air.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240913144404-34-571705/cuaca-ekstrem-bikin-harga-kopi-melambung-permintaan-tetap-tinggi.





















