WNA Ilegal Merajalela di Bali, Jual Sayur-Mayur dan Lakukan Pelanggaran Hukum
DENPASAR – Tindak pelanggaran hukum oleh warga negara asing (WNA) di Bali tak henti-hentinya terjadi. Selain membangun villa secara ilegal, mereka juga meraup keuntungan melalui bisnis yang dijalankan tanpa izin, salah satunya berjualan sayur-mayur.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyatakan jumlah WNA yang melanggar aturan di Pulau Dewata sangat mengkhawatirkan. Tindakan mereka mencakup pelanggaran lalu lintas, penganiayaan, mengganggu tempat suci, hingga menjalankan bisnis ilegal.
“Kami mencatat ada peningkatan kasus pelanggaran yang dilakukan WNA. Mulai dari hal ringan seperti tidak memakai helm hingga kasus berat seperti penganiayaan,” ujar Tjok Bagus dalam konferensi pers Senin (5/8/2024).
Menurut data Polda Bali, selama periode Januari hingga Juni 2024, tercatat 38 kasus yang melibatkan WNA sebagai tersangka. Kasus-kasus tersebut mayoritas berupa penganiayaan, kecelakaan lalu lintas, dan penipuan.
Menanggapi masalah ini, Pemprov Bali telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tata Kelola Pariwisata yang beranggotakan seluruh stakeholder terkait, termasuk OPD, imigrasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Polda Bali, serta Kejaksaan.
“Satgas bertugas melakukan pengawasan dan menindak tegas WNA yang melanggar hukum. Kami juga melakukan pendekatan humanis dalam proses penegakan hukum,” jelas Tjok Bagus.
Selain pembentukan Satgas, Pemprov Bali juga aktif memberikan sosialisasi kepada wisatawan asing tentang hal-hal yang diizinkan dan dilarang dilakukan di Bali. Sosialisasi dilakukan melalui media sosial, media massa, kedutaan besar, dan konsulat.
“Sebagai bagian dari Indonesia, kami harus menerapkan aturan secara tegas tetapi tidak kaku. Kami mengedepankan pendekatan humanis,” kata Tjok Bagus.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Cok Ace mengungkapkan bahwa tingginya angka WNA ilegal di Bali juga disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi di negara asal mereka, terutama Rusia dan Ukraina. Selain itu, Bali dinilai sebagai tempat tinggal yang nyaman, aman, dan murah.
“WNA dari Rusia dan Ukraina banyak yang berbisnis ilegal di Bali. Mereka bahkan ada yang berjualan sayur-mayur. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak lagi gengsi dengan pekerjaan tersebut,” kata Cok Ace pada 2023.
Artikel ini disadur dari Pemprov Bali Ungkap Banyak Bule Jualan Sayur, Kok Bisa?





















