HeadLine.co.id (Nasional) – Bulan ramadan telah tiba dan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi umat muslim diseluruh dunia. Momen berbuka puasa merupakan hal yang paling ditunggu setelah seharian menahan lapar dan haus.
Kebahagiaan saat berbuka sudah digambarkan Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wassallam 1441 tahun yang lalu dengan indah. Diriwayatkan dalam hadis qudsi, Allah Ta’ala berfirman “Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi)
Baca juga: Peran Masyarakat Jadi Penentu Keberhasilan Dalam Mengakhiri Covid-19
Dalam hal berbuka puasa, di Indonesia terdapat doa buka puasa yang masyhur ditengah masyarakat yakni “Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin” dikalangan masyarakat doa ini biasa diucapkan setelah seorang membatalkan puasanya.
Terkait doa ini, jika di cek pada kitab-kitab hadits shahih, maka tidak ditemukan lafal demikian. Akan tetapi memang ada beberapa hadits doa berbuka puasa yang mirip dengan lafal di atas.
Baca juga: Gubernur Banten Sampaikan Bulan Ramadhan Momentum Bangun Solidaritas Sesama
Sementara itu doa berbuka puasa sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wassallam diriwayatkan langsung dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika berbuka beliau berdoa, ‘dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaallah (telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insyaallah)” (H.R. Al-Bazzar dalam Musnad-nya [5395], An-Nasa’i dalam Sunan Al-Kubra [3315], Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir [14097], Ad-Daruquthni dalam Sunan-nya [279], Al-Hakim dalam Mustadrak-nya [1536]) dilansir dari halaman Muslim.or.id.
Baca juga: #DirumahAjaSelamatkanBangsa, AWI Movement Galang Dana Lewat Kaos untuk Penganan Covid-19 di Medan
Doa tersebut juga dicantumkan dalam Tuntunan Ibadah pada bulan Ramadhan di Masa Darurat COVID-19 (2020) oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hlm. 31–32).
“Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘urūqu wa tsabatal-ajru insya Allah
Adapun artinya, “Hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat (badan) dan insya Allah telah diraih pahala.”




















