HeadLine.co.id (Jakarta) – Baru-baru ini beberapa pasien yang pernah terinfeksi virus Corona mengatakan bahw kulit mereka sempat merasakan gejala seperti kulit ‘mendesis’ atau adanya aliran listrik. Hal ini membuat timbulnya sensasi terbakar pada kulit.
Baca juga: Update Virus Corona di Indonesia: Totalnya Menjadi 3.842 Kasus
Dikutip dari New York Post, Dr Daniel Griffin selaku Kepala Penyakit Menular di ProHealth Care Associates menjelaskan bahwa kondisi tersebut bukanlah gejala umum yang terjadi pada pasien, tetapi kemungkinan itu disebabkan oleh adanya reaksi antibodi terhadap virus.
Baca juga: Dukung Penerapan PSBB, PT KAI Angkut 4,6 Ton Telur Ayam dari Blitar ke DKI Jakarta
“Jelas sudah diidentifikasi, tetapi kami belum yakin dan mungkin ada beberapa alasan itu terjadi. Perasaan itu mungkin hasil dari antibodi yang melawan penyakit dan mengganggu cara kerja saraf,” ucapnya.
Baca juga: Taati PSBB, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Batalkan 8 Perjalanan KA Menuju Jakarta
Sedangkan menurut Direktur Klinis di layanan kesehatan Pack Health, Dr Vipul Shah, sensasi itu bisa juga dikaitkan dengan kebiasaan demam pada seseorang.
“Jika orang tidak terbiasa mengalami demam, mungkin kulit mereka benar-benar terasa seperti sensasi listrik,” jelas Shah.
Baca juga: Peserta Kartu Pra-kerja Akan Terima Duit Rp 3,55 Juta, Begini Cara Daftarnya
Namun hingga kini gejala seperti ‘mendesis’ itu belum diketahui dengan pasti penyebabnya, dan Shah pun menyarankan untuk menggunakan gel lidah buaya atau lotion untuk mengurangi sensasi terbakar pada kulit.




















