HeadLine.co.id, (Surabaya) – Tri Rismaharini menerima bilik sterilisasi anti Corona dari Institut Teknologi Telkom Surabaya pada Dabtu (21/03). Ada dua jenis bilik yang diberikan, petirtaan sterilization chamber atau bilik sterilisasi dan sterilization tunnel atau sterilisasi terowongan.
Risma menjelaskan saat ini banyak yang membuat teknologi sterilisasi untuk badan. Ia berpendapat teknologi seperti ini lebih sempurna untuk disinfektan dibanding dengan cuci tangan biasa.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Gubernur Bali Instruksikan Supaya Pawai Ogoh-Ogoh Tidak Digelar
“Tadi disampaikan virus covid itu dia bahannya kayak lemak. Jadi sebetulnya sabun itu juga bisa membunuh tapi kalau cuman cuci tangan kita ndak tahu dia nempelnya dimana. Tapi kalau ini seluruh badan bisa kena,” jelasnya.
Kedepannya bilik dan terowongan sterilisasi ini nantinya akan dibuat sebanyak-banyaknya. Risma ingin teknologi sterilisasi itu disebar di seluruh Surabaya.
Risma menambahkan untuk cairan sterilisasi saat ini tengah diproses.
“Sebetulnya katanya sabun saja sudah cukup, cuman kita coba cari seperti kalau mau atau setelah keluar dari kamar operasi,” jelasnya.
Rektor ITTS, Tri Arif Sarjono mengatakan cairan disinfektan sementara menggunakan alkohol 70 persen. Cairan tersebut nantinya akan disiapkan oleh Dinkes Surabaya.
Baca Juga: Pewarta Foto Indonesia Bagikan 1000 Masker ke Jurnalis Foto di Jakarta
Proses penggunaannya, orang akan masuk dalam bilik sterilisasi sekitar 18 detik. Ketika masuk, otomatis akan langsung disemprot uap dari air alkohol 70 persen.
“Otomatis nyemprot sampai 18 detik. Nanti ada lampu atau apa ketika ini selesai,” jelasnya.

















