Headline.co.id, Bojonegoro ~ Lestari Sahsa Malika, yang dikenal dengan nama Denok Ayu Lestari, adalah seorang guru yang berkomitmen untuk melestarikan seni tradisi Jawa. Ia mengajar Bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Balen dan juga menjadi guru PAUD di KB Tunas Harapan, Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Melalui perannya sebagai pendidik, Lestari tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan kecintaan terhadap budaya kepada generasi muda dengan pendekatan seni.
Lestari mendirikan Sanggar SUMILAK, sebuah tempat yang aktif mengadakan pelatihan seni tradisi seperti baca puisi (geguritan), tembang macapat, tembang dolanan, drama berbahasa Jawa, hingga pelatihan menulis. Sanggar ini juga menyediakan perpustakaan mini untuk anak-anak desa. “Setiap materi yang saya ajarkan selalu saya sisipkan nilai-nilai indah seni Jawa, baik melalui tembang, ludruk, maupun geguritan. Namun yang paling penting adalah unggah-ungguh dan sopan santun, terutama lewat penggunaan bahasa krama sederhana,” ujar Lestari dalam keterangan yang diterima pada Selasa (30/12/2025).
Perjalanan Lestari dalam mengajar tidak selalu berjalan mulus. Ia sering menghadapi respons skeptis dari anak-anak yang belum memahami makna seni tradisional. “Kadang saat saya nembang, mereka mengetuk meja atau tertawa. Tapi saya tidak marah. Saya jelaskan makna dan filosofi setiap tembang, seperti Kidung Rumeksa Ing Wengi karya Sunan Kalijaga. Dari situ, mereka mulai memahami,” kenangnya.
Usaha Lestari membuahkan hasil. Beberapa siswanya berhasil meraih prestasi dalam ajang seni tingkat daerah. Salah satunya meraih juara 3 Lomba Geguritan pada 26 Oktober 2025 yang diselenggarakan oleh Komunitas Kain Kebaya Indonesia (KKI). Beberapa hari kemudian, siswa bimbingannya meraih juara 2 dan 3 dalam Lomba Bertutur Dialog Bojonegaran yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bojonegoro.
Tidak hanya muridnya, Lestari juga pernah meraih juara 2 dalam Lomba Sambutan Berbahasa Jawa yang diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan SMA/SMK/PKLK Cabang Dinas Wilayah Bojonegoro. “Semua itu menjadi penyemangat bagi saya untuk terus belajar dan berkarya,” ungkapnya.
Di balik perjuangannya, Lestari menyimpan harapan besar agar anak-anak tidak malu menjadi orang Jawa, mampu menggunakan bahasa krama sesuai dengan konteks, serta memiliki kesadaran untuk melestarikan budaya luhur warisan leluhur. Ia juga menitipkan pesan kepada sesama pendidik untuk terus menanamkan karakter luhur kepada siswa. “Guru harus menjadi pelita, membimbing dengan hati, agar anak-anak tumbuh sebagai generasi tangguh, berbudaya, dan berakhlakul karimah,” pesannya.
Melalui kiprah Denok Ayu Lestari, kecintaan terhadap budaya tidak sekadar diajarkan, tetapi dihidupkan, ditumbuhkan, dan disebarluaskan dari ruang kelas hingga ke panggung prestasi, dari desa kecil di Balen menuju masa depan generasi Bojonegoro.




















