Headline.co.id, Bupati Siak ~ Afni Zulkifli, mengimbau masyarakat Kabupaten Siak untuk merayakan pergantian Tahun Baru 2026 dengan cara yang tidak berlebihan. Ia meminta agar warga menghindari kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum dan keamanan lingkungan. Bupati Afni menekankan pentingnya menghindari perayaan yang bersifat hura-hura, melanggar norma hukum dan agama, serta aktivitas yang menimbulkan kerumunan massa.
“Kita ingin malam pergantian tahun dijalani dengan tertib, aman, dan penuh keprihatinan, terutama di tengah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera,” ujar Afni pada Kamis, 25 Desember 2025. Ia juga meminta para camat, lurah, dan penghulu untuk menyampaikan imbauan tersebut kepada masyarakat di wilayah masing-masing. Masyarakat diharapkan tidak menggelar pesta perayaan, meniup terompet, menghadirkan hiburan musik, menyalakan petasan atau kembang api, melakukan konvoi kendaraan bermotor, serta aktivitas lain yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan lingkungan.
Bupati Afni juga mengajak masyarakat untuk memperkuat kepedulian sosial dengan saling tolong-menolong dan membantu warga yang terdampak bencana alam, sebagai wujud empati dan solidaritas kemanusiaan. Sebagai alternatif perayaan, Bupati Afni menginstruksikan para camat untuk berkoordinasi dengan unsur pimpinan kecamatan (Upika) guna melaksanakan kegiatan keagamaan pada malam pergantian tahun, seperti doa bersama, ceramah agama, atau tabligh akbar.
“Kegiatan keagamaan minimal dilaksanakan di masjid kecamatan dengan melibatkan pengurus rumah ibadah, tokoh masyarakat, unsur pemuda, dan kaum perempuan,” jelasnya. Selain itu, ia juga mengimbau agar perayaan Natal di Kabupaten Siak diisi dengan doa bagi masyarakat di wilayah Sumatera yang tengah dilanda bencana alam. Ia menyampaikan bahwa perayaan Natal tersebut dihadiri banyak warga asal Tapanuli, yang daerahnya saat ini tengah menghadapi musibah.
“Saya mohon, di tengah sukacita Natal ini, jangan lupa sisipkan doa untuk saudara-saudara kita di tanah kelahiran agar diberi kesabaran dan kesehatan,” ucapnya. Ia menegaskan bahwa keberagaman agama di Indonesia harus dijaga sebagai kekuatan pemersatu. “Saya hadir sebagai bukti bahwa perbedaan bukanlah pemisah. Justru perbedaan adalah kekuatan, kebersamaan, dan persaudaraan kita,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa berbagai tantangan akan terus dihadapi masyarakat ke depan, namun dengan persatuan dan tanpa sekat perbedaan, seluruh persoalan dapat dilalui bersama.


















