Headline.co.id, Batam ~ Sekretaris Daerah Kota Batam, Firmansyah, menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah daerah, kecamatan, kelurahan, dan masyarakat dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kota Batam. Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Percepatan Penurunan Stunting atau Rembuk Stunting di Kantor Wali Kota Batam pada Rabu, 24 Desember 2025.
Firmansyah menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara terpisah, melainkan memerlukan kerja sama yang terencana dan berkelanjutan untuk menciptakan generasi Batam yang sehat, unggul, dan berkualitas. “Melalui rembuk stunting ini, saya berharap seluruh perangkat daerah dapat menyusun perencanaan yang matang serta menghitung kebutuhan anggaran secara tepat untuk pencegahan stunting. Apabila terdapat keterbatasan anggaran, kita dapat melibatkan dunia usaha melalui Program Bapak Asuh. Tujuannya agar prevalensi stunting di Kota Batam terus menurun,” ujarnya.
Secara kuantitatif, upaya percepatan penurunan stunting di Kota Batam menunjukkan tren positif. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batam, prevalensi stunting pada tahun 2024 tercatat menurun signifikan hingga mencapai 1,28 persen. Selain itu, Firmansyah juga meminta para camat dan lurah untuk mengoptimalkan kegiatan posyandu dengan pendekatan yang lebih kreatif dan edukatif. Upaya tersebut lain melalui penyediaan makanan sehat, penyuluhan gizi, serta pelibatan anak-anak dan remaja dalam kampanye pencegahan stunting.
“Mari kita bersinergi dan bergerak bersama dalam pencegahan serta penanggulangan stunting, sehingga ke depan prevalensi stunting di Kota Batam dapat ditekan hingga mencapai zero stunting,” harapnya. Sekda juga memberikan apresiasi atas komitmen seluruh anggota TPPS Kota Batam. Ia mengajak seluruh pihak menjadikan rembuk stunting ini sebagai momentum untuk memperkuat langkah konkret dan aksi nyata di lapangan.




















