Headline.co.id, Sleman ~ Pembekalan bagi pengurus Forum Komunikasi Komunitas Informasi Masyarakat (FK-KIM) Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2025–2029 dilaksanakan untuk memperkuat kapasitas komunikasi publik yang berlandaskan empati dan kejujuran. Acara ini berlangsung di Aula Kresna Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY pada Rabu (17/12/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Dekan II Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta, Erik Hadi Saputra, hadir untuk memberikan motivasi dan memperkuat perspektif komunikasi bagi para pengurus FK-KIM. Materi yang disampaikan bertema “Belajar Komunikasi dari Hati, Bukan untuk Validasi,” yang dianggap relevan dengan peran KIM sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi publik yang akurat dan edukatif.
Erik Hadi Saputra menekankan bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya mencari pengakuan, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat dengan masyarakat. “Pengurus FK-KIM perlu mengedepankan kejujuran, empati, dan kepekaan sosial dalam setiap proses penyampaian informasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa komunikasi yang berasal dari hati bertujuan untuk melayani dan memberdayakan masyarakat. Dengan pendekatan ini, informasi yang disampaikan tidak hanya diterima, tetapi juga dipahami dan mampu mendorong partisipasi aktif warga dalam pembangunan daerah.
Pembekalan ini juga membahas tantangan komunikasi di era digital, termasuk derasnya arus informasi dan potensi disinformasi. Dalam konteks ini, pengurus FK-KIM diharapkan dapat berperan sebagai agen literasi informasi yang kritis dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan berbagai platform komunikasi.
Selain penguatan konseptual, kegiatan ini juga dilengkapi dengan diskusi interaktif dan refleksi pengalaman lapangan. Para peserta diajak untuk mengevaluasi praktik komunikasi yang selama ini dijalankan dan merumuskan strategi komunikasi publik yang lebih humanis dan berdampak.
Kepala Dinas Kominfo DIY, Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, menyatakan bahwa pembekalan ini penting untuk menyiapkan kepengurusan FK-KIM periode 2025–2029 agar dapat menjalankan peran secara profesional dan berintegritas. “Kami berharap KIM dapat berperan sebagai jembatan komunikasi yang efektif pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kominfo DIY mendorong terbangunnya kesamaan perspektif di pengurus FK-KIM terkait nilai-nilai komunikasi publik yang beretika dan berorientasi pada kepentingan bersama. Hal ini menjadi fondasi penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap informasi yang disampaikan.
“Semoga pembekalan ini menumbuhkan komitmen bersama untuk menghadirkan komunikasi publik yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif dan memberdayakan. Dengan komunikasi yang lahir dari hati, KIM diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat di Daerah Istimewa Yogyakarta,” tutup Wahyu. (Adnan Nurtjahjo | KIM Pararta Guna Gamping)



















