Headline.co.id, Bone Bolango ~ Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, merayakan ulang tahunnya yang ke-66 dengan peluncuran buku dan peletakan batu pertama pembangunan Gorontalo Islamic Centre (GIC) di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/12/2025). Buku berjudul “Meniti Jalan Pengabdian, Mendalami Pemikiran, dan Kepemimpinan Gusnar Ismail” ini diluncurkan bersamaan dengan acara tersebut.
Buku tersebut ditulis oleh tiga Juru Bicara Gubernur Gorontalo, yaitu Alvian Mato, Supriyanto Radjak, dan Novalliasnyah Abdussamad. Mereka menggambarkan perjalanan hidup Gusnar Ismail dari seorang anak kampung di tepi Danau Limboto hingga menjadi pemimpin daerah, dengan menyoroti sisi-sisi personal dan pemikiran yang jarang diketahui publik.
Dalam buku ini, Gusnar digambarkan tumbuh di lingkungan keluarga sederhana yang mengajarkan nilai kejujuran, doa, dan kerja keras. Perjalanan hidupnya tidak digambarkan sebagai lompatan besar, melainkan langkah-langkah kecil yang penuh keraguan, jatuh, bangkit, dan terus belajar. Mulai dari sekolah negeri, organisasi pelajar, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga pergulatan di dunia kerja dan akhirnya masuk ke birokrasi untuk memimpin Provinsi Gorontalo.
Para penulis juga menyoroti pergulatan batin Gusnar dalam mengambil keputusan sulit, menggambarkannya sebagai manusia biasa yang tetap menjaga nilai keagamaan, adat, dan integritas. Jabatan bagi Gusnar Ismail bukanlah hadiah, tetapi amanah yang harus dijalankan dengan kesadaran moral. Selain kisah kepemimpinan, buku ini menyentuh pengalaman universal: mahasiswa yang merantau, aktivis muda dalam organisasi, hingga pekerja yang menghadapi realitas dunia birokrasi.
Berbeda dengan kebanyakan tokoh, Gusnar tetap membawa idealisme dalam batas-batas yang realistis, menjadikan kepemimpinannya terasa lebih manusiawi. Buku ini juga tidak menutupi kontroversi dan dinamika yang muncul sepanjang kariernya. Para penulis mengajak pembaca melihat proses batin di balik setiap keputusan, bukan sekadar apa yang tampak di permukaan atau diberitakan media.
Dengan gaya naratif yang mengalir, “Meniti Jalan Pengabdian” menjadi refleksi kepemimpinan yang relevan bagi mahasiswa, aktivis, birokrat muda, politisi, dan masyarakat umum. Buku ini menegaskan bahwa pemimpin yang baik bukanlah yang tanpa salah, tetapi yang mampu menjaga kompas moral di tengah tekanan. Peluncuran buku ini di momen bersejarah pembangunan Masjid Raya Gorontalo semakin menegaskan nilai spiritual yang melekat dalam perjalanan hidup Gusnar Ismail, sekaligus menjadi hadiah ulang tahun ke-66 yang penuh makna. (mcgorontaloprov/timkom)




















