Headline.co.id, Surabaya ~ Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Bojonegoro hampir mencapai 100 persen menjelang musim tanam padi. Untuk pupuk jenis NPK Phonska, realisasi penyaluran telah mencapai 90,71 persen dari total alokasi yang ada. Hal ini menunjukkan adanya penguatan dalam tata kelola dan sistem digitalisasi yang semakin transparan.
Sub Koordinator Pupuk dan Sarana Alat dan Mesin Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Tatik Kasiati, menyatakan bahwa tingginya realisasi ini merupakan hasil dari sosialisasi yang menyeluruh mengenai Peraturan Presiden nomor 6 Tahun 2025. “Implementasi sistem e-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (ERDK) menjadi kunci utama peningkatan akuntabilitas ini,” ujarnya dalam siaran tertulis Pemkab Bojonegoro, Kamis (11/12/2025).
Sistem digital ERDK bertujuan untuk memperkuat transparansi dan validitas data, memastikan bahwa pupuk bersubsidi benar-benar sampai ke tangan petani yang membutuhkan. Meskipun pupuk organik memiliki persentase penyaluran terendah, yaitu 73,23 persen, dibandingkan dengan urea (87,69 persen) dan NPK Phonska (90,71 persen), DKPP Bojonegoro tetap berkomitmen untuk mendorong penyaluran seluruh jenis pupuk sesuai kebutuhan petani.
Tatik menambahkan bahwa DKPP Bojonegoro telah mengambil langkah proaktif untuk menjamin ketersediaan pupuk di lapangan dan mendukung kelancaran kegiatan cocok tanam yang masif. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani dan mendukung produktivitas pertanian di Bojonegoro. (MC Prov Jatim /dea/yan/hjr)


















