Headline.co.id, Tuban ~ Pemerintah Kabupaten Tuban mengadakan Talk Show Program dan Layanan HIV/AIDS dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat R.H. Ronggolawe Setda Tuban pada Kamis (11/12/2025). Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perangkat daerah, fasilitas kesehatan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan media.
Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkuat komitmen lintas sektor dalam penanggulangan HIV dan mendukung target Eliminasi AIDS 2030. Pemerintah daerah berupaya meningkatkan edukasi, partisipasi masyarakat, serta mengurangi stigma terhadap orang dengan HIV (ODHIV).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan P2KB Tuban, drg. Roikan, menjelaskan bahwa seluruh Puskesmas dan rumah sakit di Tuban telah menyediakan layanan konseling dan tes HIV. Selain itu, terdapat 13 fasilitas kesehatan yang memberikan layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan bagi ODHIV. “Upaya ini berjalan efektif jika masyarakat mau memeriksakan diri lebih awal, memahami risiko, dan mendukung ODHIV untuk terus berobat tanpa hambatan,” ujarnya.
Roikan juga memaparkan capaian program dari Januari hingga November 2025, di mana 19.156 orang berisiko telah menjalani tes HIV, mencapai 117 persen dari target. Dari jumlah tersebut, ditemukan 254 kasus positif. Sejak 2013 hingga 2025, tercatat 925 ODHIV rutin menjalani pengobatan. Pada tahun 2025, 420 ODHIV telah menjalani pemeriksaan Viral Load, dengan 387 menunjukkan hasil tersupresi.
Pemeriksaan HIV pada ibu hamil juga mengalami peningkatan, mencapai 8.800 orang sebagai bagian dari program triple eliminasi. Temuan kasus pada tahun 2025 banyak berasal dari populasi umum, pasangan ODHIV, pekerja seks, waria, dan kelompok dengan penyakit penyerta seperti TBC dan IMS. “Kelompok ini perlu kita jangkau lebih intensif agar tidak terlambat mengetahui status kesehatannya dan segera mendapatkan pengobatan yang tepat,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa penurunan kasus pada 2020–2022 dipengaruhi oleh fokus layanan kesehatan yang terserap penanganan Covid-19. Oleh karena itu, skrining dini, perluasan layanan PDP, pemeriksaan Viral Load berkala, dan edukasi populasi kunci perlu terus diperkuat.
Melalui talk show ini, Roikan berharap peserta dapat memperluas pemahaman tentang HIV dan menjadi penyebar informasi yang benar di lingkungannya. Upaya kolektif ini diharapkan mampu menekan kasus baru serta menjaga keberlanjutan layanan HIV di Tuban. “Setiap peserta memiliki peran penting menjaga keberlangsungan upaya ini agar layanan HIV tetap kuat dan masyarakat makin terlindungi,” tandasnya.



















