Headline.co.id, Gresik ~ Pemerintah Kabupaten Gresik berupaya meningkatkan literasi di kalangan pelajar dengan meluncurkan buku Antologi Cerita Pendek (Cerpen) berjudul “Jejak Kata Remaja”. Buku ini merupakan hasil karya siswa SMP/MTs dari berbagai sekolah di Gresik dan merupakan bagian dari program pembinaan menulis yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik. Program ini bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia berbasis literasi.
Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, memberikan apresiasi terhadap peluncuran buku ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni penerbitan buku, tetapi juga menjadi tonggak lahirnya generasi muda yang mampu membaca dan menuliskan realitas. “Hari ini bukan hanya peluncuran buku, tetapi penanda lahirnya generasi baru. Generasi yang tidak hanya membaca dunia, tetapi juga menuliskan dunia,” ujar Wabup Alif dalam acara peluncuran di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik, Kamis (4/12/2025).
Wabup Alif menekankan pentingnya membaca dan menulis sebagai fondasi strategis masa depan bangsa. Ia menyatakan bahwa literasi tidak hanya berhenti pada aktivitas belajar, tetapi juga menjadi kekuatan penentu posisi generasi muda dan arah Indonesia di masa mendatang. “Buku ini bukan sekadar kumpulan cerpen, melainkan cermin keberanian, ketulusan, dan daya juang anak-anak Gresik dalam merangkai mimpi dan harapan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kemampuan anak-anak dalam memilah referensi berkualitas di tengah derasnya arus informasi. Wabup berharap para penulis muda tidak berhenti pada karya ini, tetapi terus mengembangkan potensi literasi mereka dan menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya. “Buku ini diharapkan menjadi api kecil yang menyalakan semangat menulis generasi muda. Karena membaca membuat kita mengenal dunia, dan menulis membuat dunia mengenal kita,” tambahnya.
Kegiatan ini dinilai strategis dalam memperluas ruang ekspresi pelajar, menumbuhkan budaya menulis di lingkungan pendidikan, serta menyiapkan generasi yang mampu berpikir kritis dan kreatif. Wabup Alif bahkan menegaskan bahwa kemampuan menulis hari ini akan menjadi bekal kepemimpinan dan inovasi di masa depan. “Masa depan bangsa tidak ditentukan oleh siapa yang paling kuat, tetapi oleh siapa yang mau belajar, mau membaca, mau berpikir, dan mau menulis. Dan anak-anak ini telah memulainya hari ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik, Budi Rahardjo, menjelaskan bahwa antologi ini merupakan hasil dari program pelatihan menulis yang diikuti para siswa. Tulisan-tulisan terbaik kemudian dikurasi dan dibukukan sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi. “Kami terus mendorong kemampuan literasi anak-anak agar mampu berpikir kreatif dan produktif, serta menuangkannya dalam tulisan yang baik sebagai inspirasi bagi pelajar lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Pembudayaan Gemar Membaca (GPMB) Jawa Timur, Bambang Prakoso, menilai pelajar Gresik memiliki potensi literasi yang kuat. Ia menyebut Jawa Timur termasuk provinsi dengan animo literasi tinggi secara nasional, dan Gresik berpeluang melahirkan penulis-penulis muda berprestasi. “Saya mengapresiasi perhatian serius Dinas Perpustakaan Gresik dalam membangkitkan generasi literat. Semoga dari sini lahir penulis-penulis hebat yang melanjutkan tradisi literasi daerah,” ujarnya.
Peluncuran “Jejak Kata Remaja” menegaskan komitmen Pemkab Gresik dalam membangun kualitas manusia sejak dini, dengan menjadikan literasi sebagai instrumen strategis mencetak generasi pembelajar, kreatif, dan visioner.




















