Headline.co.id, Jakarta ~ Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa anak-anak memiliki risiko lima kali lebih besar terkena gangguan mental seperti kecemasan dan depresi dibandingkan orang dewasa. Hal ini disampaikan Menkes berdasarkan hasil Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang juga mencakup skrining kesehatan jiwa. Menurut data tersebut, prevalensi penyakit mental pada orang dewasa di bawah 1 persen, sementara pada anak-anak mencapai sekitar 5 persen.
Menkes menyoroti peran gawai dalam mengubah pola interaksi manusia, termasuk anak-anak, yang berkontribusi pada peningkatan risiko gangguan mental. “Sejak ada gawai, pola interaksi manusia mulai dari anak-anak sudah semakin berubah, sehingga turut meningkatkan risiko penyakit mental,” ujar Menkes pada Selasa (9/12/2025).
Sebagian besar gangguan mental yang terdeteksi adalah gangguan cemas dan depresi. Menkes menambahkan bahwa masalah kesehatan jiwa di Indonesia masih belum terdiagnosis dengan baik. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menyediakan kanal aduan 119 yang tidak hanya melayani kegawatdaruratan dan kondisi kritis kesehatan, tetapi juga memberikan layanan kesehatan mental.
Menkes menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam menangani masalah penyakit mental, mulai dari kasus ringan hingga berat, melalui konseling dan pengobatan. “Masalah penyakit mental tersebut membutuhkan intervensi pemerintah untuk penanganannya, dari yang ringan hingga berat, mulai dari konseling hingga pengobatannya,” paparnya.






















