Headline.co.id, Deli Serdang ~ Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, telah mengambil langkah cepat dengan membentuk tiga Posko Aju untuk mempercepat layanan kepada warga yang terdampak bencana. Sebanyak 21 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) diterjunkan untuk bertugas di posko-posko tersebut. Posko Aju ini didirikan di Kecamatan Sorkam, Tapian Nauli, dan Sibabangun, dengan masing-masing posko diperkuat oleh tujuh personel agar pelayanan dapat lebih efektif.
Bupati Tapteng, Masinton Pasaribu, menyatakan pentingnya pergerakan cepat untuk memulihkan kondisi di Tapanuli Tengah. “Semakin cepat kita bergerak, semakin cepat pulih Tapanuli Tengah,” ujarnya di Kantor Bupati pada Sabtu (6/12/2025). Bupati menegaskan bahwa tugas utama personel Posko Aju adalah memastikan ketersediaan bantuan logistik dan pendirian dapur umum, terutama bagi warga di wilayah yang sulit dijangkau.
Masinton juga meminta agar petugas Posko Aju membantu pendistribusian bantuan, meskipun harus ditempuh dengan berjalan kaki. “Jadi petugas kita prioritaskan ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan, himpun kembali kebersamaan di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya. Ia juga mengingatkan para ASN untuk tetap berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BNPB, BPBD, Basarnas, dan TNI-Polri.
Komandan Kodim (Dandim) 0211/Tapanuli Tengah, Letkol Inf Bayu Hanuranto Wicaksono, menekankan pentingnya pembentukan subposko untuk menjangkau wilayah yang luas dari utara hingga selatan. Ia menjelaskan bahwa sistem komunikasi lapangan harus terpusat dan melibatkan pimpinan tertinggi agar perkembangan dapat dimonitor secara real-time. Setiap posko bertugas mengumpulkan data terkait kerusakan fasilitas umum dan rumah warga, serta mengidentifikasi area evakuasi bagi korban yang belum tertangani.
Subposko juga berfungsi sebagai pusat logistik lokal yang mengakumulasi bantuan sebelum didistribusikan lebih lanjut, serta memiliki kewenangan melakukan koordinasi vertikal dengan Danramil dan Kapolsek setempat. Rencana penanganan ini mencakup penyediaan dapur umum untuk mendukung operasional di lapangan, dengan kewajiban setiap kegiatan didokumentasikan secara lengkap sebagai bagian dari pertanggungjawaban dan evaluasi.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) turut berperan dalam memastikan pemulihan konektivitas jaringan serta infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatra. Selain pemulihan teknis, Kemkomdigi juga mendirikan Posko sebagai Pusat Informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat dan koordinasi penanganan bencana.
Di Aceh, posko dipusatkan di Gedung Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, sementara di Sumatra Barat posko ditempatkan di Komplek Kantor Gubernur Sumbar. Untuk Sumatra Utara, Posko Komdigi beroperasi di tiga titik, yakni Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut, Gelanggang Olahraga (GOR) Pandan Tapanuli Tengah, serta Posko Dukungan Psikososial di Hamparan Perak, Deli Serdang. Posko ini berfungsi sebagai ruang kerja bagi jurnalis, pusat penyelenggaraan konferensi pers, serta titik koordinasi lapangan bagi satuan Komdigi, operator seluler, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan terkait. Selain itu, posko menjadi lokasi pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitor (Balmon) di tingkat wilayah, sekaligus ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik, dan berbagai konten terkait penanganan bencana.




















