Headline.co.id, Wakil Wali Kota Padang Panjang ~ Allex Saputra, menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah pusat akan memberikan dukungan signifikan dalam menangani banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut. Allex mengungkapkan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah pusat memberikan perhatian penuh, mengingat hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatra Barat terdampak bencana ini. Pernyataan tersebut disampaikan Allex saat dihubungi oleh tim Media Center Penanggulangan Bencana Sumatra Barat pada Kamis, 4 Desember 2025.
Allex menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, terutama karena kerusakan infrastruktur yang cukup parah, termasuk terputusnya jalur nasional yang melintasi Padang Panjang. Ia optimis bahwa dengan intervensi dari pusat, proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat. Selain jalur nasional, jalan lingkar selatan dekat Islamic Center juga mengalami kerusakan parah, dan beberapa rumah warga terdampak. “Dengan dukungan pemerintah pusat, kami yakin pemulihan dapat dituntaskan lebih efektif,” jelas Allex.
Pemerintah Kota Padang Panjang bersama TNI, Polri, Basarnas, dan relawan bergerak cepat untuk membersihkan material longsor di berbagai titik. Meskipun perbaikan jalan yang rusak total membutuhkan sumber daya besar, Allex menegaskan bahwa kerja sama lintas lembaga membuat proses penanganan lebih terkoordinasi. “Saat ini kami fokus membuka akses secepat mungkin. Untuk pembangunan kembali jalan yang terputus, kami percaya pemerintah pusat siap membantu sehingga mobilitas warga dapat segera pulih,” tambahnya.
Akses menuju Padang Panjang saat ini masih bisa dilalui melalui rute Sitinjau Lauik dari arah Kabupaten Solok. Meskipun terjadi kepadatan, arus logistik tetap berjalan, dan Pemkot memastikan layanan distribusi kebutuhan pokok bagi warga terdampak tetap aman. Di sisi lain, pencarian korban terus dilakukan dengan dukungan penuh Basarnas. Para pengungsi ditampung di dua lokasi, yakni Islamic Center Padang Panjang Timur dan Kantor Lurah Silaing Bawah, dengan dukungan makanan tiga kali sehari, layanan kesehatan, serta pendampingan psikologis. “Trauma healing kami siapkan untuk memastikan warga, terutama anak-anak, dapat bangkit kembali dan merasa aman,” tutur Allex.
Evaluasi kondisi bencana dilakukan setiap malam untuk memastikan keputusan tanggap darurat selalu tepat dan responsif. Terkait permukiman warga di RT 20 Kelurahan Silaing Bawah yang terdampak galodo, Pemkot kini menyiapkan lahan relokasi baru. Allex optimistis usulan ini akan mendapatkan persetujuan pemerintah pusat. “Kami sudah mengevakuasi warga ke tempat aman. Relokasi menjadi langkah penting agar mereka dapat memulai kehidupan baru di lokasi yang lebih layak dan tidak rawan bencana. Kami yakin pemerintah pusat akan mendukung penuh,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus memastikan pemulihan konektivitas jaringan serta infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatra. Selain pemulihan teknis, Komdigi juga mendirikan sejumlah Posko sebagai Pusat Informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat dan koordinasi penanganan bencana. Di Aceh, posko dipusatkan di Gedung Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, sementara di Sumatra Barat posko ditempatkan di Komplek Kantor Gubernur Sumbar. Untuk Sumatra Utara, Posko Komdigi beroperasi di tiga titik, yakni Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut, Gelanggang Olahraga (GOR) Pandan Tapanuli Tengah, serta Posko Dukungan Psikososial di Hamparan Perak, Deli Serdang.
Posko tersebut berfungsi sebagai ruang kerja bagi jurnalis, pusat penyelenggaraan konferensi pers, serta titik koordinasi lapangan bagi satuan Komdigi, operator seluler, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan terkait. Selain itu, posko menjadi lokasi pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitor (Balmon) di tingkat wilayah, sekaligus ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik, dan berbagai konten terkait penanganan bencana.



















