Headline.co.id, Jakarta ~ Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan bahwa pemerintah sedang memperluas konektivitas di wilayah-wilayah yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan konektivitas sementara melalui satelit, termasuk SATRIA-1, Starlink, dan PSN. “Konektivitas sementara melalui satelit, baik itu dari SATRIA-1 maupun juga dari Starlink, PSN, dan lain-lain juga kita deploy di wilayah-wilayah yang terdampak, termasuk Aceh, Tamiang sudah masuk,” ungkap Menkomdigi pada Kamis (4/12/2025).
Menkomdigi juga meminta operator seluler untuk memperbaiki jaringan di daerah terdampak. “Kita masih melihat lagi di mana nanti diperlukan untuk bantuan satelit, sambil menunggu teman-teman operator seluler memperbaiki jaringan-jaringan mereka yang ada (seperti contohnya) di wilayah Aceh,” tambahnya. Ia mencatat bahwa kerusakan infrastruktur telekomunikasi berbasis Base Transceiver Station (BTS) mencapai puncaknya sejak Selasa (2/12), namun dua hari kemudian, tren konektivitas mulai membaik.
Menkomdigi berharap tren perbaikan ini terus berlanjut seiring dengan ketersediaan pasokan listrik dan bahan bakar. “Nah jadi ini yang kita harapkan kalau trennya baik terus, artinya pasokan listrik mulai tersedia, bahan bakar juga mulai tersedia. Insya Allah ini akan terus membaik. Kita akan kawal terus, mudah-mudahan dalam 1-2 hari ini terus membaik,” ujarnya.
Selain itu, bantuan konektivitas dari Starlink sudah mulai diterima di beberapa daerah terdampak. “Sekarang kita sedang streamline, dan yang terdata per 1 Desember itu ada 149 (bantuan). Jadi kita juga sedang menyisir karena kemarin ketika tanggap bencana kan memang lewat bermacam-macam pintu di pemerintahan tapi sekarang kita rapikan, supaya memang semuanya terdata di mana titik-titiknya. Sejauh ini ada 150-an titik,” jelas Menkomdigi.
Menkomdigi juga memastikan koordinasi dengan operator seluler terus dilakukan untuk mempercepat pemulihan jaringan. “Kita sudah rapat dengan para operator dan minta melakukan percepatan. Namun, mereka pun sebagai korban, karena memang banyak juga pegawai dari para operator seluler kita ini terdampak tapi terus melakukan percepatan,” ujarnya. “Kita push lagi untuk terus semangat agar di 1-2 hari ini bisa terus membaik, khususnya Aceh,” tambahnya.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada akhir November 2025 telah menewaskan 776 orang, menyebabkan 564 orang hilang, dan berdampak pada 3,2 juta jiwa, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 4 Desember.



















