Headline.co.id, Jakarta ~ Pemerintah Indonesia telah mengumumkan langkah-langkah penanganan bencana banjir bandang yang melanda wilayah Sumatra dan Aceh. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pemerintah akan menyediakan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga yang terdampak. Penanganan ini akan dipimpin langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto.
Menteri Sosial menjelaskan bahwa penyediaan hunian ini merupakan bagian dari bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban bencana. Koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah daerah, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk mengidentifikasi lokasi dan merencanakan pembangunan hunian tersebut. Selain itu, Kementerian Sosial juga akan memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dan warga yang mengalami luka-luka.
Total bantuan yang telah disalurkan oleh Kementerian Sosial mencapai Rp25 miliar. Bantuan ini mencakup natura dan dukungan operasional dapur umum, termasuk belanja bahan baku dan pembiayaan sumber daya manusia. Saat ini, sekitar 30 dapur umum dioperasikan, baik oleh masyarakat maupun dinas sosial setempat, tersebar di tiga provinsi.
Lebih dari 570 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) dikerahkan untuk mendukung operasional dapur umum. Mereka mampu memproduksi sekitar 80 ribu bungkus makanan setiap hari. Kementerian Sosial juga akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta kepada ahli waris korban meninggal dan bantuan Rp5 juta bagi korban luka berat. Setelah asesmen lanjutan, pemerintah akan menyiapkan program pemberdayaan bagi warga yang kehilangan rumah, pekerjaan, maupun mata pencaharian.
Menurut data dari Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 BNPB, hingga Rabu pagi, tercatat 753 orang meninggal dunia, 650 orang dinyatakan hilang, dan 2.600 orang mengalami luka-luka akibat bencana tersebut.


















