Headline.co.id, Pekanbaru ~ Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menerima hasil survei dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Survei ini terkait rencana pembangunan ekosistem industri ayam ras guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Riau. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, menyatakan bahwa survei tersebut mengidentifikasi dua lokasi yang memenuhi syarat, yaitu Pekanbaru dan Kabupaten Indragiri Hulu. Sementara itu, Kabupaten Kampar belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Mimi Yuliani Nazir menjelaskan, “Setelah dilakukan survei oleh tim dari Kementerian, dua lahan yang memenuhi syarat berada di Pekanbaru dan Indragiri Hulu. Ini baru hasil awal, dan kita masih menunggu kepastian untuk memulai pembangunan,” ujarnya pada Senin (1/12/2025). Riau termasuk dalam Provinsi Tahap I untuk pengembangan ekosistem industri ayam ras, baik untuk peternak ayam pedaging (broiler) maupun petelur (layer). Pemerintah juga menyiapkan skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 3 persen, dengan total anggaran KUR nasional mencapai Rp50 triliun.
Dalam rencana pembangunan unit usaha yang termasuk dalam ekosistem baru industri ayam ras di Riau, sejumlah fasilitas akan dikembangkan. Fasilitas tersebut meliputi budidaya parent stock (2 unit untuk layer dan broiler), pembesaran pullet (5 unit), pabrik pakan (1 unit), rumah potong unggas (RPU) dan cold storage (5 unit), pabrik pengolahan daging ayam (1 unit), serta pabrik pengolahan telur (1 unit). Total anggaran yang disiapkan untuk seluruh unit usaha tersebut mencapai Rp1,304 triliun.
Mimi menegaskan bahwa program ini akan melibatkan usaha peternakan yang sudah berjalan agar ekosistem yang ada tetap dipertahankan dan diperkuat. Pemerintah tidak ingin program baru ini mematikan usaha peternak lokal. “Nanti sumber bahan pakan dan pembiayaan akan dibahas secara paralel, melibatkan BUMN seperti PTPN IV dan PT Sang Hyang Seri, serta BUMD tingkat provinsi dan kabupaten/kota,” jelasnya.
Pemerintah berencana mengalokasikan investasi sebesar Rp20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi di berbagai daerah sebagai bagian dari strategi besar mendukung program MBG. Pembangunan ekosistem baru ayam ras ini juga sejalan dengan agenda hilirisasi pangan nasional, guna memastikan ketersediaan pasokan daging ayam dan telur di tengah peningkatan kebutuhan akibat program MBG. Berdasarkan perhitungan Badan Pangan Nasional (Bapanas), kebutuhan tambahan untuk mendukung program ini mencapai 700 ribu ton telur dan 1,1 juta ton ayam pedaging per tahun.




















