Headline.co.id, Jakarta ~ Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menekankan pentingnya peran Institut Pertanian Bogor (IPB) University dalam memajukan sektor pertanian Indonesia. Menurutnya, IPB sejak awal didirikan untuk menjadi pusat inovasi dan pemikiran dalam pembangunan pertanian nasional. Hal ini disampaikan Sudaryono dalam siaran pers yang diterima pada Kamis, 27 November 2025.
Sudaryono, yang juga dikenal dengan panggilan Mas Dar, menyatakan bahwa forum yang diadakan oleh alumni IPB memiliki peran penting dalam memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian. Ia menekankan bahwa masukan dari berbagai pihak sangat penting untuk perbaikan sektor pertanian di masa depan.
“IPB harus menjadi operator utama untuk program-program ini. Banyak peluang yang bisa kita raih, baik di sektor pangan berbasis karbohidrat, hortikultura, peternakan, maupun perkebunan. Presiden sudah menegaskan, kita harus mencapai swasembada pangan dan tidak bergantung pada negara lain untuk urusan pangan dan energi,” jelasnya.
Sudaryono juga menyoroti potensi energi baru dan terbarukan dari tanaman seperti sawit, tebu, dan singkong. “Singkong bisa menjadi tepung mocaf dan juga salah satu sumber bioetanol,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono memaparkan capaian besar pemerintah di sektor pertanian sepanjang tahun 2025. Ia menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan pembenahan strategis di berbagai bidang, mulai dari regulasi, pupuk, irigasi, hingga penguatan peran penyuluh pertanian.
Capaian ini mendapatkan apresiasi dari berbagai fraksi di Komisi IV DPR RI, yang menurut Sudaryono, menjadi motivasi bagi seluruh pelaku sektor pertanian untuk terus meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang. “Aturan kita bereskan, pupuk beres, irigasi beres, penyuluh pertanian beres, kemudian serapan bagus, produk jelas tinggi, cadangan beras pemerintah tertinggi sepanjang sejarah. Komisi IV DPR RI dari semua fraksi termasuk Pimpinan Komisi menyampaikan apresiasi, itu sangat menggembirakan bagi kami, bahwa kinerja kita ada hasilnya, diapresiasi, dan itu menjadi dorongan kita untuk bisa bekerja lebih baik lagi,” tutupnya.






















