Headline.co.id, Pontianak ~ Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dari tiga wilayah, yaitu Kubu Raya, Pontianak, dan Mempawah (KUPONWAH), melaksanakan panen cabai secara serentak di masing-masing daerah. Di Pontianak, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memimpin panen cabai di kebun Pondok Pesantren Al Murabbi yang berlokasi di Jalan Nipah Kuning Dalam, Kelurahan Pallima, Kecamatan Pontianak Dalam, pada Rabu (26/11/2025).
Wali Kota Edi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan komoditas pangan dan menekan laju inflasi di daerah. “Kegiatan panen dilakukan di atas lahan sekitar satu hektare, bagian dari total 8–9 hektare tanaman cabai yang tersebar di Kota Pontianak,” ujarnya setelah acara panen serentak.
Edi menilai bahwa program KUPONWAH memainkan peran penting dalam memperkuat ketahanan pasokan pertanian dan menjadi salah satu instrumen pengendalian harga. Ia menegaskan bahwa Kota Pontianak berhasil mencatat inflasi sebesar 1,58 persen hingga Oktober, yang merupakan angka terendah di Kalimantan Barat. “Harga cabai di Pasar Flamboyan saat ini berada di kisaran Rp54 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram, padahal dua hari lalu masih sekitar Rp20 ribu. Artinya, suplai menjadi faktor kunci. Karena itu, panen dan produksi cabai dari kabupaten maupun kota dapat membantu menjaga stabilitas harga di Pontianak,” tambah Edi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Forum TPID Kota Pontianak, Kepala BPS, jajaran organisasi perangkat daerah, camat, serta unsur PKK. Melalui forum ini, Pemkot Pontianak menekankan pentingnya kolaborasi dengan daerah sekitar seperti Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah yang memiliki keterhubungan pasar dan distribusi pangan.
Menurut Edi, batas wilayah administratif tidak boleh menjadi penghalang dalam kolaborasi pengendalian inflasi, terutama karena mobilitas masyarakat dan arus distribusi komoditas pangan saling terhubung. Ia berharap gerakan panen cabai ini dapat menjadi inspirasi dan dikembangkan ke komoditas pertanian lain seperti sayuran dan produk unggulan daerah.
Dengan panen cabai bersama TPID ini, Pemkot Pontianak optimistis bahwa pasokan dan distribusi pangan regional dapat terjaga, sehingga stabilitas harga tetap terkendali dan kesejahteraan petani dapat terus meningkat. “Kita harus saling menunjang. Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah memiliki hubungan pasar yang kuat. Kerja sama ini penting untuk menjaga inflasi dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Muchammad Yamin, menambahkan bahwa Kota Pontianak menyediakan total 9 hektare lahan khusus untuk menanam cabai. “Kita ingin selain dari lahan juga mendorong dari pekarangan rumah tangga warga. Jika bisa digulirkan terus, ada ikan di kolam misalnya dan lain-lain,” ucapnya.
Tahun depan, komoditas utama akan menjadi perhatian Pemkot Pontianak untuk diproduksi sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo. “Mudah-mudahan bisa menjangkau lingkup warga dan meningkatkan perekonomian,” tutupnya.

















