Headline.co.id, Banjarbaru ~ Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) mengadakan Seminar Akhir Kajian Pengembangan Corporate Farming. Acara ini berlangsung di Aula BRIDA Provinsi Kalsel pada Selasa, 25 November 2025. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan.
Kepala BRIDA Provinsi Kalsel, Thaufik Hidayat, membuka acara tersebut. Hadir pula Kepala Bidang Riset BRIDA, Ali Mukhraji; Perencana Ahli Madya Bappeda Provinsi Kalsel, Yudhi Mahendera; serta Kepala Seksi Pembiayaan, Investasi, dan Pupuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Indah Puteri Suciati. Dalam sambutannya, Thaufik menekankan pentingnya pengembangan corporate farming sebagai strategi untuk mendorong pertanian modern yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Thaufik menjelaskan bahwa model corporate farming dapat menjadi solusi atas tantangan geografis, sosial, dan ekonomi yang dihadapi Kalimantan Selatan. “Konsep corporate farming telah menjadi salah satu alternatif model pengelolaan pertanian modern. Dengan posisi Kalimantan Selatan yang diarahkan sebagai lumbung pangan regional Kalimantan sekaligus gerbang logistik menuju Ibu Kota Negara (IKN), penelitian mengenai model ini menjadi sangat relevan dan mendesak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sistem pertanian yang produktif, efisien, dan modern sangat diperlukan untuk mendukung peran strategis Kalimantan Selatan dalam pembangunan pangan nasional. Corporate farming juga sejalan dengan visi dan misi Kepala Daerah Kalsel periode 2025–2029 yang menitikberatkan pada ketahanan pangan dan industrialisasi pertanian.
Thaufik berharap penelitian ini dapat menghasilkan rekomendasi yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan kebutuhan serta tantangan di lapangan. “Dalam konteks ini, peran para narasumber, peneliti, dan instansi terkait menjadi sangat krusial,” tambahnya.
Dalam sesi wawancara, Thaufik menekankan bahwa seminar akhir ini diharapkan dapat memperkaya substansi riset, mulai dari referensi hingga analisis yang memberi nilai tambah dalam penyusunan laporan akhir. “Harapannya seminar akhir ini dapat memperkaya hasil penelitian kawan-kawan peneliti. Jika nanti hasil riset telah dituangkan dalam laporan akhir, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pelaksanaan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di Provinsi Kalsel,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan turunnya produktivitas pertanian dalam beberapa tahun terakhir menuntut intervensi inovatif dan terukur. “Dari grafik yang menurun, untuk memberikan efek memantul itu tidak bisa dilakukan dengan upaya biasa saja. Pemerintah nasional saat ini sudah membuka jutaan hektare lahan pertanian baru, dan Kalsel juga mendapat porsi untuk itu. Metode pengelolaan lahan harus semakin baik, modern, dan adaptif,” jelasnya.
Melalui kajian corporate farming ini, BRIDA berharap dapat memberikan kontribusi ilmiah sekaligus dukungan strategis kepada Pemprov Kalsel dalam memperkuat pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Harapan kita, salah satu hasil riset ini bisa memberikan kontribusi sebagai bentuk partisipasi BRIDA dalam mendukung sektor pertanian di Kalimantan Selatan,” pungkasnya.



















