Headline.co.id, Surabaya ~ Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Dewan Kehormatan PMI Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menekankan pentingnya sinergi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur. Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan layanan kemanusiaan, terutama dalam bidang donor darah, kesiapsiagaan bencana, dan penguatan relawan. Pernyataan ini disampaikan Emil usai membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) PMI Jawa Timur 2025 yang berlangsung di Hotel Santika, Jalan Raya Gubeng, Surabaya, pada Selasa (25/11/2025).
Emil menegaskan bahwa PMI memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan di daerah. “PMI ini fungsinya sangat vital dan luas. Banyak yang hanya mengetahui donor darah, padahal kiprahnya jauh lebih besar. Dalam setiap peristiwa kemanusiaan atau kebencanaan, unsur kesehatan dan relawan PMI selalu hadir,” ujarnya.
Wakil Gubernur juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan terhadap TNI dalam layanan kemanusiaan. Ia menekankan bahwa fasilitas pendukung TNI yang dibangun sejak awal harus selaras dengan kebutuhan masa kini untuk memperkuat tugas pertahanan negara. “Kita ingin menjaga niat baik dari awal, bahwa semua fasilitas itu dibangun untuk menunjang fungsi TNI. Namun kita juga harus punya rencana konkret untuk meningkatkan kualitasnya agar benar-benar memperkuat kinerja TNI,” jelas Emil.
Lebih lanjut, Emil menyatakan bahwa Pemprov Jatim berkomitmen untuk meningkatkan efektivitas Unit Donor Darah (UDD) PMI. Peningkatan teknologi, integrasi jejaring bank darah, dan efisiensi rantai dingin (cold chain) menjadi kunci optimalisasi layanan darah di Jawa Timur. Menurutnya, PMI juga memiliki peran strategis dalam mitigasi bencana di Jatim, seperti yang ditunjukkan oleh cepatnya respons relawan PMI saat erupsi Gunung Semeru.
“PMI harus terus menjadi bagian dari strategi inti sektor kesehatan daerah, tidak hanya dalam donor darah, tetapi juga edukasi kesehatan, pertolongan pertama, dan kegiatan sosial kemanusiaan lainnya,” tambah Emil. Ia juga memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan PMI Jatim, termasuk kepada Ketua PMI Jatim yang kembali diusulkan secara aklamasi. “Seluruh 38 kabupaten/kota dapat hadir dalam berbagai kegiatan PMI. Ini menunjukkan tingginya kepercayaan terhadap organisasi ini. Pemprov tentu akan terus mendukung PMI dalam kebijakan yang sejalan dengan pemerintah daerah,” katanya.
Emil juga menyampaikan penghormatan kepada tokoh senior Jawa Timur, Imam Utomo, yang kembali bersedia memimpin PMI Jatim. Ia berharap semakin banyak masyarakat, terutama generasi muda, terdorong menjadi donor darah. Selain itu, Emil menekankan pentingnya peran dunia usaha dalam mendukung peningkatan kapasitas PMI melalui berbagai bentuk kolaborasi. “Kami siap memberikan dukungan terbaik. PMI adalah elemen penting dalam pembangunan kesehatan dan kemanusiaan di Jawa Timur. Semoga kita diberi kesehatan dan kekuatan untuk melaksanakan tugas mulia ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, menegaskan pentingnya Musprov sebagai momentum evaluasi, refleksi, dan penguatan komitmen organisasi dalam menjalankan tugas kemanusiaan di Jawa Timur. Imam menyampaikan bahwa Musprov merupakan forum strategis untuk menilai capaian PMI Jatim selama masa bakti 2020–2025 melalui Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. Program-program tersebut diharapkan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kita patut bersyukur bahwa di tengah tantangan mulai dari pandemi, bencana alam, hingga dinamika sosial ekonomi, PMI Jawa Timur tetap menunjukkan komitmen, soliditas, dan semangat pelayanan tanpa pamrih,” ujarnya. Pada Musprov ini juga digelar pemilihan Ketua PMI Jatim masa bakti 2025–2030. Imam berharap proses pemilihan berlangsung demokratis, terbuka, penuh kekeluargaan, dan menjunjung tinggi kebersamaan. “Siapapun yang terpilih, itulah hasil terbaik dari musyawarah kita bersama. Menjadi tanggung jawab kita semua untuk mendukung dan mengawal kinerja pengurus ke depan,” tambahnya.


















