Headline.co.id, Jakarta ~ Pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas terhadap masuknya beras impor ilegal dari Thailand ke Sabang, Aceh. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bersama aparat penegak hukum, menyegel gudang milik PT Multazam Sabang Group yang diduga melakukan impor tanpa izin dari pemerintah pusat. Tindakan ini dilakukan setelah laporan diterima pada Minggu siang, sekitar pukul 14.00 WIB.
Menteri Amran menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, ia segera berkoordinasi dengan Kapolda, Kabareskrim, dan Pangdam untuk menghentikan aktivitas di lokasi tersebut. “Sekitar jam 2 kami terima laporan bahwasannya ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat. Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam. Langsung disegel. Ini berasnya, kami perintahkan tidak boleh keluar,” ujar Mentan Amran dalam konferensi pers di Jakarta pada Minggu (23/11/2025).
Mentan Amran menegaskan bahwa penyegelan ini disertai dengan instruksi untuk menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam pemasukan beras ilegal tersebut. “Bahwa itu kita segel dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya,” tambahnya. Ia juga mengungkapkan bahwa ada indikasi perencanaan impor yang dilakukan tanpa dasar persetujuan pemerintah. “Rapatnya tanggal 14 di Jakarta, tetapi izinnya dari Thailand sudah keluar. Berarti ini sudah direncanakan, memang sudah direncanakan,” jelas Mentan Amran.
Menteri Amran menekankan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tidak membuka keran impor karena stok nasional mencukupi, yang pernah mencapai angka 4,2 juta ton dan saat ini sekitar 3,8 juta ton. “Perintah Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa tidak boleh impor karena stok kita banyak,” tegasnya.
Selain penyegelan di Sabang, Mentan Amran juga menerima laporan awal terkait dugaan pemasukan beras di lokasi lain. “Kami bergerak cepat dan menyegel, tidak mengeluarkan beras yang masuk ke Indonesia, ke Sabang. Bahkan kami dapatkan juga laporan, dugaan di Batam ada yang masuk. Tetapi itu belum bisa dipastikan,” ungkapnya.



















