Headline.co.id, Batam ~ Pemerintah Kota Batam terus mengintensifkan upaya pengendalian inflasi dengan rutin mengadakan operasi pasar dan pasar murah di berbagai wilayah. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan melindungi daya beli masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Firmansyah, yang mewakili Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri secara virtual di Ruang Rapat Sekda, Lantai II Kantor Wali Kota Batam, Senin (24/11/2025).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi month to month tercatat sebesar 0,43 persen, inflasi year on year 2,26 persen, dan inflasi tahun kalender 3,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,14. Di Batam, inflasi year on year mencapai 3,19 persen, dipicu oleh kenaikan harga pada sepuluh kelompok pengeluaran, terutama makanan, minuman, dan tembakau yang naik 5,35 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat kenaikan tertinggi sebesar 16,51 persen, sedangkan kelompok transportasi mengalami deflasi 0,99 persen.
Komoditas yang menyumbang inflasi tahunan lain emas perhiasan, cabai merah, sewa rumah, sigaret kretek mesin, minyak goreng, biaya pendidikan tinggi, telur ayam ras, daging sapi, pisang, serta nasi dengan lauk. Sementara itu, penyumbang deflasi meliputi angkutan udara, bawang merah, bawang putih, dan beberapa jenis ikan. Untuk inflasi bulanan, kenaikan harga disebabkan oleh emas perhiasan, cabai merah, angkutan udara, udang basah, sewa rumah, dan ikan tongkol. Komoditas yang menahan inflasi meliputi bayam, cabai rawit, kangkung, daging ayam ras, ketimun, dan buncis.
Firmansyah menegaskan bahwa Pemko Batam terus berupaya menstabilkan harga komoditas pangan. “Dinas Perindustrian dan Perdagangan rutin menggelar operasi pasar, dan Bagian Perekonomian juga melaksanakan pasar murah menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujarnya. Ia berharap langkah tersebut dapat menjaga daya beli serta menguatkan ketahanan ekonomi masyarakat. “Semoga program ini membantu meringankan beban warga Batam,” jelasnya.
Secara nasional, inflasi pada Oktober 2025 tercatat 0,28 persen month to month, 2,10 persen year on year, dan 2,84 persen secara tahun kalender. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa kenaikan harga emas menjadi salah satu pemicu utama inflasi. “Harga emas naik 52,76 persen akibat meningkatnya minat masyarakat pada instrumen investasi ini. Tanpa emas, inflasi hanya 0,07 persen,” katanya.
Rapat koordinasi tersebut dipimpin oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus. Turut hadir mendampingi Sekda Kota Batam, Kepala BPKAD, Abdul Malik, serta perwakilan dari sejumlah perangkat daerah terkait. (MC Batam/FOTO: Humas Diskominfo Batam / Ade Rahmatullah / Rilis: Muhardi/Eyv)




















