Headline.co.id, Jakarta ~ Indonesia dan Malaysia kembali memperkuat kerja sama bilateral melalui Persidangan Ke-40 Jawatankuasa Kerja/Kelompok Kerja Pembangunan Sosio-Ekonomi (JKK/KK) SOSEK MALINDO. Pertemuan ini berlangsung pada 18 hingga 19 November 2025 di Langkawi, Kedah, Malaysia, dengan fokus pada pengembangan wilayah perbatasan, peningkatan konektivitas, serta pengelolaan keamanan dan sosial ekonomi di kawasan perbatasan kedua negara.
Dalam sesi pembukaan, Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal ZA, yang memimpin Kerjasama Sosek Malindo, bersama Delegasi Malaysia yang dipimpin oleh Encik YBrs. Tuan Badrul Shah bin Mohd Idris, Timbalan Ketua Pengarah Keselamatan Negara (Pengurusan Keselamatan), Majlis Keselamatan Negara, menyampaikan apresiasi atas hubungan yang telah terjalin lebih dari empat dekade. Safrizal menekankan bahwa kerja sama SOSEK MALINDO yang telah berjalan lebih dari 40 tahun merupakan bukti kuat komitmen kedua negara dalam membangun kawasan perbatasan.
Safrizal menyatakan, “Meskipun banyak capaian yang sudah diraih, masih terdapat sejumlah agenda yang memerlukan penyamaan persepsi dan koordinasi lebih intensif, khususnya terkait perbedaan landasan hukum serta implementasi kesepakatan di tingkat daerah.” Kedua negara mencapai sejumlah kemajuan, termasuk penyelarasan Standard Operating Procedure (SOP) pemulangan dan pengendalian jenazah di Riau/Kepri-Johor/Melaka serta Entikong-Tebedu.
Kedua pihak sepakat untuk memperkuat mekanisme koordinasi melalui pembentukan Tim Fasilitasi dan pusat komunikasi (call center) serta pelaksanaan masa uji coba selama satu tahun. Selain itu, mereka berkomitmen untuk mendorong pembukaan jalur laut RoRo Dumai-Melaka dan Batam-Johor, yang diharapkan dapat memperkuat arus barang dan mobilitas masyarakat.
Pengoperasian Terminal Barang Internasional Entikong dan percepatan pengembangan kawasan Special Economic Zone (SEZ) Tebedu-Entikong menjadi fokus utama, sejalan dengan arahan pimpinan nasional kedua negara. Dalam sektor pengelolaan perbatasan, Indonesia dan Malaysia sepakat memperkuat koordinasi teknis dalam pengelolaan Sungai Sembakung-Pansiangan, termasuk pembentukan Joint Technical Committee serta penerapan sistem peringatan dini banjir.
Pembahasan juga menyentuh harmonisasi terkait Pintu Masuk Antarabangsa (PMA) Serudong-Sei Manggaris serta percepatan pengoperasian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Temajuk-Telok Melano. Isu lain yang turut menjadi sorotan adalah rencana pembukaan kembali Exit/Entry Point di PLBN Sei Nyamuk (Sebatik)-Tawau, sebagai upaya mengoptimalkan mobilitas masyarakat di kawasan Pulau Sebatik yang selama ini memiliki intensitas interaksi ekonomi dan sosial yang tinggi.
Pertemuan ditutup dengan kesepakatan Takwim Kegiatan SOSEK MALINDO 2026, termasuk penetapan Indonesia sebagai tuan rumah Persidangan Ke-41. Kedua negara menegaskan bahwa semangat persahabatan, kepercayaan, dan komitmen bersama akan menjadi fondasi utama dalam memperkuat pembangunan kawasan perbatasan secara berkelanjutan.



















