Headline.co.id, Jakarta ~ Sebanyak 2.000 peserta program pemagangan dari Indonesia akan diberangkatkan ke Jepang. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja bagi generasi muda, khususnya yang tergabung dalam AP2LN DPW Bali dan Indonesia Timur. Pelepasan peserta dilakukan secara resmi oleh Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, di Monumen Bajra Shandi, Denpasar, pada Minggu (16/11/2025).
Dalam acara pelepasan tersebut, Menaker Yassierli memberikan pesan kepada para peserta untuk menjaga nama baik Indonesia di kancah internasional. Ia mengapresiasi kesiapan para peserta yang telah menjalani pembekalan intensif. Menurutnya, program ini tidak hanya membuka peluang kerja, tetapi juga meningkatkan kompetensi dan kedisiplinan tenaga kerja Indonesia. “Adik-adik semua adalah Duta Bangsa. Kalian sudah dibekali pengetahuan dan pelatihan. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan jaga nama baik Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima , Senin (17/11/2025).
Menaker menegaskan bahwa penyediaan lapangan kerja adalah amanat konstitusional yang harus diwujudkan oleh negara. Program pemagangan ke luar negeri, termasuk ke Jepang, merupakan bukti komitmen pemerintah dalam membuka akses kesempatan kerja yang lebih luas dan berdaya saing global. “Pemerintah sangat sadar bahwa lapangan kerja adalah tanggung jawab negara. Karena itu program pemagangan, baik dalam maupun luar negeri, menjadi perhatian serius. Kami akan terus meningkatkan jumlah peserta dari tahun ke tahun,” jelasnya.
Selain program pemagangan ke luar negeri, pemerintah juga memperkuat program magang dalam negeri untuk lulusan sarjana dan diploma. Saat ini tersedia 85.000 lowongan, ditambah 20.000 peserta pada batch pertama, dengan target mencapai 100.000 peserta magang. “Tujuannya sama: menyiapkan lulusan yang siap kerja, punya pengalaman, dan berdaya saing,” kata Yassierli.
Menaker mengingatkan bahwa inti dari pemagangan adalah peningkatan keterampilan, karakter, dan kemampuan adaptif tenaga kerja. “Yang diperoleh bukan hanya uang saku, tetapi wawasan, keterampilan, dan adaptasi. Kita ingin membentuk SDM Indonesia yang siap menghadapi tantangan global,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Menaker juga menjelaskan arah kebijakan Presiden terkait penciptaan lapangan kerja yang bertumpu pada kekuatan daerah. Program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), penguatan 80 ribu koperasi, 1.000 kampung nelayan, hingga hilirisasi industri diarahkan untuk menciptakan nilai tambah dan kesempatan kerja seluas-luasnya di daerah. “Lapangan kerja harus berbasis pada keunggulan dan sumber daya daerah. Inilah arah besar pembangunan ketenagakerjaan nasional,” ujarnya.
Sebagai penutup, Yassierli memberikan pesan khusus melalui empat nilai S-T-A-R yang menjadi fondasi karakter pemagang Indonesia: Santun — Menjaga sopan santun, tutur kata, dan perilaku sebagai identitas bangsa, Tangguh — Memiliki daya juang dan mental kuat menghadapi tantangan di negeri orang, Adaptif — Mampu menyesuaikan diri dengan budaya dan sistem kerja baru tanpa kehilangan jati diri, dan Rajin — Tetap belajar, mengembangkan diri, dan mengikuti perkembangan teknologi. “Kesuksesan membutuhkan pengorbanan. Jangan pernah berhenti belajar. Jadilah pribadi yang santun, tangguh, adaptif, dan rajin,” pesan Menaker.





















