Headline.co.id, Di Tengah Pesatnya Perkembangan Teknologi Yang Dapat Memberikan Dampak Positif Dan Negatif ~ Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) menekankan pentingnya literasi digital. Hal ini disampaikan dalam acara Indonesia.go.id Goes to Campus: Your Story, Our Nation yang berlangsung di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, pada 19 November 2025. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya literasi digital dalam menciptakan ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menyatakan bahwa literasi digital adalah kunci untuk membangun ruang digital yang sehat. “Dalam ruang digital di mana setiap orang dapat bereaksi dan berbagi, satu kesalahan kecil bisa memicu resonansi sosial yang besar. Namun ruang yang sama juga menyimpan potensi luar biasa untuk berkarya dan memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Fifi.
Fifi menekankan tiga pilar yang harus diperkuat untuk menciptakan ruang digital yang sehat. Pertama, kemampuan bernarasi, menulis, dan menyampaikan pesan publik yang relevan, etis, dan bermakna. Kedua, kompetensi komunikatif digital yang mencakup pengelolaan pesan, konteks, dan konsekuensi di ruang terbuka. Ketiga, penggunaan sumber terpercaya yang mengutamakan verifikasi sumber utama untuk meningkatkan kredibilitas informasi.
Dalam menghadapi banjir informasi, portal Indonesia.go.id berperan penting sebagai sumber informasi kredibel. Portal ini tidak hanya menyajikan informasi resmi pemerintah, tetapi juga menjalankan fungsi jurnalisme pemerintah yang akurat dan kontekstual. “Kami menghadirkan jurnalisme pemerintah yang kredibel agar masyarakat dapat melihat Indonesia tanpa kabut disinformasi,” tambah Fifi.
Acara ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, termasuk penulis dan jurnalis senior Fenty Effendy, akademisi Nur’annafi Farni, serta konten kreator Hari Obbie. Mereka memberikan panduan praktis mengenai etika, kreativitas, dan berpikir kritis dalam mengelola informasi. Farni menekankan pentingnya menerapkan “Aturan 3S” yaitu Saring sebelum Sharing, Santun dalam berkomentar, dan Sadari Jejak Digital. “Jejak digital adalah portofolio. Jadikan ia cerminan kehidupan nyata yang penuh kesadaran,” ujarnya.
Konten kreator Hari Obbie mengajak generasi muda untuk menjadi produsen konten positif. Menurutnya, konten baik yang diproduksi secara konsisten dapat menggeser algoritma ke arah yang lebih sehat. Ia juga mendorong peserta untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi dan memanfaatkan AI secara bertanggung jawab.
Kegiatan ini diikuti oleh 300 mahasiswa yang hadir secara langsung dan 300 peserta daring dari berbagai wilayah, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap literasi digital di kalangan generasi muda.




















