Headline.co.id, Surabaya ~ Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Probolinggo, Evariani Aminuddin, menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Provinsi Jawa Timur yang berlangsung di Victoria Ballroom, Surabaya, pada Kamis (13/11/2025). Acara ini mempertemukan ketua dan pengurus Dekranasda dari seluruh Jawa Timur untuk merumuskan kebijakan pengembangan industri kreatif berbasis kerajinan di daerah masing-masing.
Rakerda dimulai dengan laporan dari Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah untuk memperkuat daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. “Salah satu fokus utama Rakerda adalah strategi branding batik daerah melalui pendekatan indikasi geografis dan communal branding,” ujar Emil.
Emil menjelaskan bahwa Indikasi Geografis (IG) merupakan alat penting untuk melindungi produk kerajinan yang memiliki keunikan berdasarkan wilayah asalnya. Dengan adanya IG, kualitas produk dapat terjaga dan nilai budaya daerah tetap lestari. Sementara itu, communal branding mendorong identitas bersama para pembatik melalui motif, filosofi, dan narasi budaya, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik batik Jawa Timur di pasar nasional maupun internasional.
Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, Evariani Aminuddin, menyatakan bahwa konsep yang dibahas dalam Rakerda sejalan dengan komitmen daerah dalam memberdayakan para pengrajin. Menurutnya, Dekranasda bukan hanya sekadar wadah, tetapi juga mesin penggerak ekonomi kreatif berbasis kerajinan. “Kami ingin memastikan produk-produk lokal Kota Probolinggo semakin dikenal dan memiliki daya saing tinggi melalui pelatihan, pendampingan, dan penguatan pemasaran digital,” ujar Dokter Eva, yang hadir bersama Kepala Disperinaker Retno Fajar Winarti.
Ia menambahkan bahwa tantangan industri kerajinan saat ini tidak hanya pada produksi, tetapi juga adaptasi terhadap digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen. “Dengan communal branding, kita tidak hanya menjual produk, tetapi juga cerita dan kebanggaan daerah. Di situlah ruh dan nilai tambah produk lokal,” tambahnya.
Agenda Rakerda juga memaparkan Program Kerja Dekranasda Provinsi Jawa Timur Tahun 2025–2026 oleh Kepala UPT Aneka Industri dan Kerajinan Surabaya, Agus Budi Purnomo. Sementara itu, Rio Patria dari Bappeda Provinsi Jawa Timur menjelaskan peran strategis Dekranasda dalam mendukung kebijakan pemberdayaan KUKM serta pengembangan ekosistem ekonomi kreatif.
Melalui partisipasi dalam Rakerda ini, Dekranasda Kota Probolinggo menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi pentahelix—yang melibatkan pemerintah, pengrajin, UMKM, akademisi, dan industri—guna mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan memberikan nilai bagi masyarakat Kota Probolinggo.



















