Headline.co.id, Jakarta ~ Jakarta. Belakangan ini, media sosial ramai membahas klaim bahwa kebiasaan minum sambil berdiri dapat merusak ginjal. Seorang pengguna internet menyatakan bahwa minum dalam posisi berdiri membuat kerja ginjal menjadi lebih berat karena air tidak tersaring dengan sempurna oleh lambung. Namun, Dr. Tunggul Situmorang, seorang dokter spesialis penyakit dalam, membantah klaim tersebut. Menurutnya, tidak ada hubungan minum sambil berdiri dengan peningkatan beban kerja ginjal.
Dr. Tunggul menyarankan agar minum air sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk. Hal ini disebabkan adanya risiko tertentu yang dapat terjadi ketika minum dilakukan sambil berdiri. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah asfiksia, yaitu kondisi ketika air masuk ke saluran yang salah, seperti sistem pernapasan. “Minum sambil berdiri dapat meningkatkan risiko asfiksia,” ujarnya.
Menurut WebMD, asfiksia terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang dapat menyebabkan pingsan hingga mengancam jiwa. Dalam kondisi normal, seseorang menghirup oksigen yang kemudian dikirimkan oleh paru-paru ke dalam darah untuk disalurkan ke seluruh jaringan tubuh. Gangguan pada proses ini dapat menyebabkan pingsan. Pada kasus asfiksia, oksigen tidak mencapai saluran pernapasan, dan salah satu jenisnya, asfiksia fisik, terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi pernapasan.
Tersedak merupakan salah satu penyebab asfiksia. Hal ini terjadi ketika makanan atau benda tersangkut di saluran pernapasan dan menghalangi udara mencapai paru-paru. Kebiasaan makan dan minum sambil berdiri, terutama jika dilakukan dengan tergesa-gesa, diketahui dapat memicu tersedak.





















