Headline.co.id, Jakarta ~ melaporkan bahwa kasus flu jenis Influenza A mengalami peningkatan di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Fenomena serupa juga terjadi di beberapa negara Asia lainnya, seperti Malaysia, Jepang, dan Thailand. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Thailand mencatat lebih dari 700.000 kasus influenza dengan 61 kematian hingga awal Oktober 2025. Namun, di Indonesia, data rinci mengenai wilayah dengan jumlah kasus tertinggi belum tersedia.
Kementerian Kesehatan, mengutip data WHO melalui sistem FluNet, menyatakan bahwa varian H3N2 dari virus Influenza A menjadi penyebab utama peningkatan kasus gangguan pernapasan dalam beberapa bulan terakhir. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus musiman yang diperparah oleh perubahan cuaca ekstrem dan tingginya kelembapan udara.
Meskipun flu jenis Influenza A terlihat umum, subtipe H3N2 dapat menjadi berbahaya karena kemampuannya untuk bermutasi dengan cepat, sehingga berpotensi melahirkan strain baru yang kebal terhadap sistem kekebalan tubuh. Gejala yang ditimbulkan cenderung lebih berat dibandingkan jenis influenza lainnya, seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, batuk kering, dan berisiko menimbulkan komplikasi pneumonia.
Untuk gejala yang tergolong ringan seperti flu biasa atau demam, penanganan dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dan konsumsi obat pereda gejala seperti parasetamol, ibuprofen, atau obat flu. Dalam kondisi normal, pengidap gejala biasanya akan membaik dalam jangka waktu 7 hingga 10 hari.





















