Headline.co.id, Bojonegoro ~ Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bojonegoro terus berlanjut dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan gizi masyarakat. Hingga November 2025, sebanyak 78 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah didirikan di seluruh wilayah Bojonegoro.
Tommy Mandala Putra, Koordinator Wilayah SPPG Bojonegoro, menyatakan bahwa saat ini 73 dapur SPPG masih aktif beroperasi, sementara lima dapur lainnya sedang dalam tahap evaluasi untuk perbaikan dan peningkatan kualitas layanan. “Rata-rata setiap dapur SPPG melayani sekitar 3.000 penerima manfaat. Berdasarkan data terbaru, terdapat 226.044 penerima manfaat yang tersebar di berbagai kelompok masyarakat,” ungkap Tommy pada Kamis (13/11/2025).
Ia merinci bahwa dari total penerima manfaat tersebut, 207.236 adalah siswa dari 2.550 sekolah, 3.031 ibu hamil, 5.510 ibu menyusui, dan 10.267 balita. Data ini menunjukkan bahwa SPPG tidak hanya fokus pada anak sekolah, tetapi juga memperhatikan kelompok rentan lainnya, termasuk ibu dan anak usia dini.
Tommy menegaskan bahwa keberadaan dapur SPPG merupakan bukti nyata sinergi pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga mitra dalam mendukung program nasional ketahanan pangan dan peningkatan gizi. “Program ini menunjukkan kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif. Dapur SPPG tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga menjadi pusat edukasi gizi bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah terus melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap dapur-dapur yang belum aktif, agar dapat segera beroperasi kembali dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Bojonegoro. Program MBG juga berdampak terhadap pemberdayaan ekonomi lokal, karena sebagian besar bahan pangan dipasok dari petani, peternak, dan pelaku usaha kecil di Bojonegoro. Dengan demikian, selain meningkatkan asupan gizi masyarakat, program ini juga berkontribusi pada perputaran ekonomi daerah.
“Harapannya, program makanan bergizi gratis ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Bojonegoro dan menjadi bagian penting dari upaya penurunan angka stunting serta peningkatan kesehatan generasi muda,” pungkas Tommy.





















