Headline.co.id, Jakarta ~ Densus 88 AT Polri, bekerja sama dengan Dit Binmas Polda Sumsel, menggelar sosialisasi untuk mencegah paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di Polda Sumatera Selatan pada Rabu, 12 November 2025. Acara ini dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai lembaga dan organisasi.
Dalam kegiatan tersebut, Dr. H. Abdul Rahman, S.Ag, M.Pd.I, yang merupakan Katim Musabaqah Alqur’an dan Al-Hadits Kanwil Kemenag Provinsi Sumsel, menjelaskan bahwa radikalisme dan terorisme sering kali berakar dari kesalahpahaman terhadap agama, penyimpangan pemahaman agama, serta sudut pandang yang sempit mengenai agama. Ia menekankan pentingnya pemahaman yang benar untuk mencegah kejahatan atas nama agama.
Ust. Budi Setiawan Ismail, yang dikenal sebagai Abu Ghozi dan merupakan mantan narapidana terorisme di Sumsel, juga turut memberikan pandangannya. Ia menyoroti bahaya paham IRET dan menekankan pentingnya membangun jiwa nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan lancar. Diharapkan, sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mencegah paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat,” ujar IPDA Eko Prasetyo, S.H., dari Tim Pencegahan Densus 88 AT Polri.





















