Headline.co.id, Jakarta ~ Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menekankan pentingnya semangat kepahlawanan dalam menghadapi tantangan era digital. Ia menyatakan bahwa nilai-nilai seperti keberanian, kejujuran, kesabaran, dan kebersamaan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa tetap relevan di tengah transformasi teknologi dan sosial saat ini. Pernyataan ini disampaikan Nezar dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM), Yogyakarta, pada Senin (10/11/2025).
Nezar Patria menegaskan bahwa para pahlawan berjuang bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk generasi mendatang yang bahkan belum mereka kenal. “Para pahlawan berjuang bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kita, generasi yang bahkan belum mereka kenal. Mereka mengajarkan bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit, tetapi lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa semangat juang masa kini dapat diwujudkan melalui pengabdian, inovasi, dan kolaborasi digital. Dalam konteks perubahan teknologi yang cepat, generasi muda memiliki peran strategis dalam mengisi kemerdekaan dengan karya, riset, dan ide kreatif yang berorientasi pada kemajuan bangsa. “Di masa kini perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, mainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian,” tegas Nezar.
Lebih lanjut, Nezar mengingatkan pentingnya meneladani kesabaran para pahlawan dalam menempuh ilmu dan menyusun strategi di tengah keterbatasan. Menurutnya, kemenangan dan kemajuan hanya dapat dicapai melalui proses panjang dan kerja bersama yang tulus. “Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan,” katanya.
Wamenkomdigi menambahkan bahwa semangat kepahlawanan kini hidup dalam tekad membangun kemandirian digital nasional dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Bagi Nezar, pahlawan masa kini adalah mereka yang terus berkarya dan berinovasi untuk kemajuan bangsa. “Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan,” tandas Nezar.




















