Headline.co.id, Bandung ~ Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyelenggarakan kegiatan Bakti Negeri untuk Pelaku Seni dan Budaya Tahun 2025, yang dikenal dengan nama Abdi Negeri Nganjangka Warga Seni Budaya. Acara ini bertujuan untuk memperkuat jaminan sosial, perlindungan kesehatan, serta memberikan apresiasi kepada pelaku seni dan budaya di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (7/11/2025).
Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa, Warsito, dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian dan lembaga bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Kegiatan ini kami siapkan bersama berbagai pihak untuk menyediakan akses jaminan sosial ketenagakerjaan dan layanan kesehatan bagi para pelaku seni budaya serta masyarakat kebudayaan,” ujar Warsito.
Warsito menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan layanan perlindungan sosial, tetapi juga menciptakan ruang apresiasi bagi para seniman serta memperkuat ekosistem seni budaya yang berkelanjutan melalui semangat gotong royong. “Kita ingin membangun kesadaran akan pentingnya perlindungan sosial dan kesehatan melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, sekaligus mengapresiasi sejarah dan dedikasi para pelaku seni budaya,” tambahnya.
Kegiatan Abdi Negeri Nganjangka Warga Seni Budaya menghadirkan beragam layanan publik dan kegiatan interaktif, lain edukasi perlindungan sosial dan ketenagakerjaan, pemeriksaan kesehatan gratis dan deteksi TBC, head desk layanan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, penyerahan santunan manfaat BPJS Ketenagakerjaan, bantuan sarana aktivitas bagi pelaku seni dan budaya disabilitas, pameran karya tangan lokal, serta layanan administrasi kependudukan digital dan panggung ekspresi budaya.
Acara ini diikuti oleh sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari pelaku seni tradisional dan kontemporer, penyandang disabilitas, pelajar, mahasiswa, pendidik seni, masyarakat adat, serta penganut kepercayaan dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat. Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan hasil koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, BPOM, Komisi Nasional Disabilitas, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dukungan juga datang dari pihak swasta, seperti PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul, Solo.
“Kami berharap kegiatan ini benar-benar membawa manfaat konkret bagi para pelaku seni budaya dan seluruh masyarakat kebudayaan,” ujar Prof. Warsito. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, mitra kementerian dan lembaga, serta komunitas seni dan budaya yang turut berpartisipasi. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan ini. Semoga membawa manfaat bagi kesejahteraan pelaku seni dan budaya Indonesia,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Kemenko PMK menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan sosial bagi pelaku seni budaya sekaligus memperluas sinergi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem seni dan kebudayaan nasional.





















