Headline.co.id, Berau ~ Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM bekerja sama dengan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Berau telah menyusun hasil kajian mengenai Strategi Pemasaran Pariwisata Kabupaten Berau untuk periode 2026–2030. Kajian ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi daerah Berau sebagai destinasi wisata unggulan yang diharapkan dapat meningkatkan kontribusi ekonomi di luar sektor pertambangan. Dr. Mohamad Yusuf, MA, Kepala Puspar UGM sekaligus ketua tim kajian, menekankan pentingnya sumber daya pariwisata sebagai kekuatan utama Berau. Ia menyatakan bahwa Berau memiliki daya tarik yang mampu menarik wisatawan mancanegara, terutama ke destinasi seperti Derawan, Sangalaki, dan Maratua. “Eksistensi pariwisata di Berau menjadi tumpuan bagi daerah mengingat sektor tambang di wilayah ini diperkirakan tidak akan bertahan lama,” ujarnya pada Senin (20/10).
Mohamad Yusuf juga menekankan perlunya inovasi dari pemerintah kabupaten agar potensi wisata yang besar dapat memberikan dampak nyata terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Kepala Bapelitbang Berau, Endah Ernany Triariani, juga menyoroti pentingnya kesiapan masyarakat lokal dalam menyambut wisatawan. Keselamatan dan kenyamanan wisatawan menjadi prioritas, dengan regulasi transportasi laut seperti Perda kapal wisata wajib dua mesin dan penyusunan SOP keselamatan yang ketat. Endah menyebutkan bahwa Kabupaten Berau memiliki 282 destinasi wisata, termasuk kawasan Sangkulirang dan Mangkalihat yang sedang menuju status Geopark Nasional. Namun, promosi wisata terkendala oleh biaya dan keterbatasan Sumber Daya Manusia di Tourism Information Center. Promosi digital telah dilakukan melalui videotron di bandara besar seperti Soetta dan Makassar, tetapi kehadiran di pasar internasional masih terbatas karena anggaran.
Dr. Destha Titi Raharjana, anggota tim pengkajian, menambahkan bahwa isu aksesibilitas dan konektivitas masih menjadi hambatan dalam pengembangan pariwisata di Berau. “Kolaborasi pemasaran dinilai masih lemah. Beberapa daerah di Berau masih terkendala sinyal, karenanya diperlukan terobosan event kreasi dan upaya penetrasi pasar potensial untuk dijadikan target market,” jelasnya.
Pada akhir forum kajian, Puspar UGM melalui Sotya Sasongko, M.Si., menyampaikan tiga rekomendasi penting untuk pemasaran pariwisata Kabupaten Berau lima tahun ke depan. Pertama, pengembangan destinasi dan paket wisata lintas kawasan diperlukan untuk mengintegrasikan destinasi bahari seperti Derawan, Maratua, dan Sangalaki dengan wilayah pesisir, teluk, kawasan pedalaman, hingga wisata kota. Kedua, pengembangan media pemasaran dapat dilakukan dengan memantapkan citra pariwisata Berau di pasar domestik dan internasional, diseminasi produk wisata unggulan, serta kolaborasi dengan influencer dan promosi melalui forum internasional. Ketiga, pengembangan event kolaboratif dengan skema Pentahelix diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan event yang dapat menarik wisatawan ke Berau. “Pengalaman dari penyelenggaraan Jazz Maratua patut menjadi acuan. Potensi besar lainnya tentu diyakini mampu mengundang komunitas dari luar negeri, salah satunya turnamen Mancing,” papar Sotya Sasongko.






















