Headline.co.id, Jakarta ~ Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2025 mencapai angka 75,90. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,88 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 75,02. Peningkatan ini mencerminkan perbaikan berkelanjutan dalam kualitas hidup masyarakat Indonesia, terutama dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Peningkatan IPM ini didukung oleh perbaikan di seluruh indikator penyusunnya, yaitu Umur Harapan Hidup (UHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), serta pengeluaran riil per kapita per tahun. Berdasarkan data BPS yang dirilis pada Rabu (5/11/2025), Umur Harapan Hidup saat lahir pada tahun 2025 mencapai 74,47 tahun, meningkat 0,32 tahun dibandingkan tahun 2024. Selama periode 2020–2025, indikator ini tumbuh 1,10 tahun dengan rata-rata peningkatan 0,22 tahun per tahun, menunjukkan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat secara konsisten.
Dari sisi pendidikan, Harapan Lama Sekolah (HLS) untuk penduduk usia 7 tahun ke atas meningkat menjadi 13,30 tahun, naik 0,09 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) untuk penduduk usia 25 tahun ke atas mencapai 9,07 tahun, atau naik 0,22 tahun dari tahun 2024. Peningkatan kedua indikator ini menunjukkan semakin banyak penduduk yang menempuh pendidikan lebih lama, sekaligus mencerminkan membaiknya akses serta pemerataan pendidikan di berbagai wilayah.
Dari sisi ekonomi, pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) tercatat sebesar Rp12,80 juta, meningkat Rp461 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menggambarkan meningkatnya kemampuan konsumsi masyarakat berdasarkan harga konstan tahun 2012 dengan wilayah rujukan Jakarta Selatan. Secara rata-rata, pengeluaran riil per kapita tumbuh Rp357.800 per tahun selama periode 2020–2025. Peningkatan ini menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin kuat seiring membaiknya kondisi ekonomi nasional.
Capaian IPM di tingkat provinsi pada tahun 2025 menunjukkan rentang 54,91 di Papua Pegunungan hingga 85,05 di DKI Jakarta. Dua provinsi mengalami peningkatan status pembangunan manusia, yaitu Kepulauan Riau yang naik dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi dengan nilai IPM 80,53, serta Papua Barat Daya yang meningkat dari sedang menjadi tinggi dengan nilai 70,55. Dengan perubahan tersebut, kini terdapat tiga provinsi berstatus sangat tinggi (IPM ≥ 80): DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan Kepulauan Riau; sebanyak 30 provinsi berstatus tinggi (70 ≤ IPM < 80); empat provinsi berstatus sedang (60 ≤ IPM < 70); dan satu provinsi berstatus rendah (IPM < 60).
Kenaikan IPM secara nasional menjadi bukti nyata bahwa pembangunan manusia di Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik. Dengan capaian yang semakin mendekati kategori sangat tinggi, pemerintah berkomitmen memperkuat sinergi lintas sektor dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi. Peningkatan IPM tidak hanya mencerminkan keberhasilan pembangunan, tetapi juga menjadi indikator penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, ketika masyarakat Indonesia diharapkan hidup lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.




















