Headline.co.id (Jakarta) — Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. meraih penghargaan TOP Government Public Relations (GPR) Figure Award 2025 yang diserahkan pada ajang 5th GPR Forum & Awarding Ceremony di The Sultan Hotel, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Penghargaan ini diberikan oleh GPR Institute sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Kementerian Agama dalam membangun komunikasi publik yang terbuka, cepat, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut dan menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran Kementerian Agama. “Penghargaan ini bukan untuk saya pribadi, tetapi untuk seluruh tim Kementerian Agama. Tidak ada superman, yang ada adalah super-team,” ujar Menag dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (5/11/2025).
Lebih lanjut, Menag menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam komunikasi publik di tengah era digital dan keterbukaan informasi. Ia menilai, Kemenag tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pengatur urusan keagamaan, tetapi juga harus menjadi teladan dalam transparansi serta membangun kepercayaan publik. “Kami berkomitmen agar setiap pesan dan kebijakan Kemenag dapat tersampaikan dengan jelas, akurat, dan mudah dipahami oleh masyarakat,” tambahnya.
Acara 5th GPR Forum & Awarding Ceremony yang digelar oleh GPR Institute tersebut mengusung tema “Digital Trust & Public Engagement: Peran Strategis GPR di Era Disrupsi.” Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para insan humas pemerintah untuk memperkuat strategi komunikasi publik di tengah tantangan digitalisasi dan derasnya arus informasi.
Founder GPR Institute, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, menegaskan bahwa komunikasi publik pemerintah kini memiliki peran vital dalam menjaga legitimasi dan kepercayaan masyarakat. “GPR tidak hanya dituntut menyampaikan kebijakan, tetapi juga mengelola persepsi publik agar tumbuh kepercayaan digital (digital trust). Tanpa kepercayaan ini, dukungan masyarakat terhadap program pemerintah akan sulit terbangun,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur GPR Institute, Arief Munajad, S.E., M.M., menyampaikan bahwa ajang penghargaan ini bukan semata seremoni, melainkan wadah refleksi dan kolaborasi antar lembaga pemerintah. “Penghargaan ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya memperkuat citra positif dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” kata Arief. Ia menambahkan bahwa di era disrupsi digital, humas pemerintah harus bertransformasi menjadi fasilitator komunikasi publik yang adaptif, interaktif, dan berbasis data.
Dalam sesi pemaparan metode penilaian, Co-Founder GPR Institute Tri Raharjo, S.E., M.M., CDMs., CPR menjelaskan bahwa proses seleksi TOP GPR Award 2025 dilakukan melalui riset digital komprehensif berdasarkan tiga parameter utama: Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect, serta Social Media Engagement Aspect. “Kami menggunakan pendekatan riset digital untuk mengukur visibilitas lembaga pemerintah di ruang publik daring dan tingkat interaksi masyarakat di media sosial. Ini menjadi indikator penting dalam membangun reputasi digital pemerintah,” ujar Tri Raharjo.
Selain penghargaan kepada Menag Nasaruddin Umar, GPR Institute juga memberikan sejumlah penghargaan kepada kementerian dan tokoh lainnya yang dinilai berprestasi dalam pengelolaan komunikasi publik. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) meraih gelar GPR Champion 2025 setelah memenangkan TOP GPR Award selama tiga tahun berturut-turut (2022–2024).
Penerima 5th TOP GPR Award 2025 lainnya meliputi Kementerian Kehutanan RI, Kementerian PANRB, Kementerian ATR/BPN, Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Pemerintah Kabupaten Tabalong, dan Pemerintah Kota Pekalongan. Untuk kategori 3rd TOP Figure Award 2025, selain Menag Nasaruddin Umar, penghargaan juga diberikan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. serta Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni, M.A., Ph.D.
Melalui penghargaan ini, GPR Institute menegaskan kembali pentingnya dua pilar utama komunikasi publik di era digital, yaitu Digital Trust dan Public Engagement. Keduanya menjadi fondasi utama dalam memperkuat legitimasi pemerintah dan membangun hubungan saling percaya antara negara dan masyarakat.





















