Headline.co.id (Jakarta) — Sebanyak 2.000 ibu dari berbagai daerah di Indonesia membuktikan bahwa dunia digital bukan hanya milik anak muda. Melalui acara “Kumpul Bunda FYP bersama Komdigi” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) di Blok M Hub, Jakarta, pada 1–2 November 2025, para Bunda FYP berkolaborasi dengan pemerintah dan kreator konten untuk meluncurkan situs TunasDigital.id. Acara ini menjadi implementasi nyata dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas), yang bertujuan menciptakan ruang digital aman dan sehat bagi anak serta keluarga Indonesia.
Peluncuran TunasDigital.id dilakukan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, disaksikan Dirjen Komunikasi Publik dan Media Fifi Aleyda Yahya, serta enam perwakilan Bunda dari berbagai daerah. Dalam seremoni simbolik, mereka bersama-sama “menanam” Biji Digital ke dalam logo raksasa tunasdigital.id—setiap biji melambangkan enam nilai utama PP Tunas: Berani Bijak, Berkarya Positif, Terhubung Aman, Tumbuh Sehat di Digital, Berdaya Bersama, dan Kolaborasi.
Menurut Meutya Hafid, peluncuran ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan perlindungan digital anak di era teknologi yang semakin kompleks.
“TunasDigital.id bukan sekadar platform edukasi, tetapi gerakan nasional untuk menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan beretika sejak dini,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid dalam sambutannya.
Ajang kolaboratif ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah melibatkan peran ibu sebagai pelindung sekaligus pendidik pertama dalam literasi digital keluarga. Agung Karmalogy, kreator konten dengan lebih dari 5 juta pengikut di media sosial dan penggerak komunitas Bunda FYP, menegaskan bahwa ibu memiliki peran penting dalam membangun ekosistem digital yang sehat.
“Bunda bukan cuma pengguna digital, tapi penjaga masa depan digital anak-anaknya,” kata Agung Karmalogy di sela acara.
Hari kedua acara menjadi wadah interaktif lewat sesi “Curhat Bareng Menteri Komdigi”, yang dipandu langsung oleh Agung Karmalogy dengan menghadirkan Menkomdigi Meutya Hafid, praktisi pendidikan Najeela Shihab, serta psikolog anak Aninda dan kreator Cerita Ibun. Dalam sesi ini, para bunda bebas menyampaikan pandangan dan tantangan mereka terkait pengasuhan anak di era digital.
Najeela Shihab, yang dikenal aktif dalam gerakan pendidikan keluarga, menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak dalam menghadapi arus konten digital.
“Ketika orang tua memahami dunia digital anak, mereka bukan hanya bisa mengawasi, tapi juga menuntun,” ujar Najeela Shihab.
Selain talkshow dan peluncuran situs, Kemkomdigi juga menghadirkan Ruang Curhat Digital, zona interaktif di mana para ibu dapat menulis atau merekam pengalaman mereka tentang penggunaan teknologi di rumah. Setiap cerita akan ditanggapi oleh konselor Kemkomdigi dengan panduan berbasis PP Tunas, memastikan pendekatan yang humanis dan solutif terhadap masalah digital yang dihadapi keluarga.
Program ini sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam upaya “Membangun Keluarga Sehat, Produktif, dan Berdaya” serta “Menyiapkan Generasi Muda Digital Indonesia.” Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, kreator, dan masyarakat, peluncuran TunasDigital.id diharapkan menjadi tonggak penting menuju literasi digital keluarga yang inklusif dan berkelanjutan.
“Lewat TunasDigital.id, kami ingin setiap keluarga Indonesia tumbuh menjadi pengguna digital yang bukan hanya cerdas, tapi juga berdaya dan berempati,” tutup Meutya Hafid.





















