Headline.co.id (Sleman) ~ Dalam rangka mewujudkan visi Bupati Sleman menuju kabupaten yang maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadaban, Pemerintah Kabupaten Sleman terus mengintensifkan program unggulan Sleman Tuntas Sampah. Salah satu wujud nyata pelaksanaan program tersebut adalah kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah mandiri yang dilaksanakan di Padukuhan Bendungan, Kalurahan Sidoagung, Kapanewon Godean, pada Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Tabrakan Honda Vario vs Yamaha RX 100 di Patuk Gunungkidul, Dua Pemotor Dilarikan ke RSUD Prambanan
Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman ini dihadiri oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Dalam kesempatan tersebut, Sutarto Agus Raharjo, salah satu praktisi pengelola sampah di Sleman, menjadi narasumber yang memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya.
Sutarto mengajak masyarakat untuk menggiatkan kegiatan pemilahan sampah dari rumah tangga serta menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat padukuhan.
“Saya mengingatkan agar para tokoh masyarakat dapat berperan sebagai stakeholder dengan fungsi sebagai fasilitator dan stimulator dalam kegiatan pengelolaan sampah,” ujar Sutarto.
Dalam penyampaian materinya, Sutarto juga memperkenalkan berbagai teknologi tepat guna yang murah dan mudah diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan sampah organik di rumah tangga. Menurutnya, penggunaan jugangan, biopori, biopot, losida, dan komposter dapat menjadi solusi pengelolaan sampah organik secara mandiri di rumah.
Baca juga: Dua Karyawan Ekspedisi Ditangkap Polisi, Curi iPhone 17 Pro di Gudang SPX Sewon Bantul
Sementara itu, untuk sampah anorganik, Sutarto menyarankan agar masyarakat memanfaatkannya melalui pendirian bank sampah atau program sedekah sampah, sehingga tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberi nilai ekonomi bagi warga.
“Kunci keberhasilan bukan hanya sosialisasi, tapi juga penyediaan fasilitas, sarana prasarana, dan penguatan kelembagaan lokal atau kelompok pengelola, sehingga sampah bisa ditangani dari sumbernya sampai ke pengolahan akhir,” tegas Sutarto.
Sebelumnya, Lurah Sidoagung, Edi Utomo, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pengelolaan sampah di wilayahnya. Ia menyebut masih banyak masyarakat yang membakar sampah atau membuangnya ke badan air, yang berdampak pada pencemaran lingkungan.
Baca juga: Pohon Tumbang Tutup Akses Jalan di Tamansiswa Indah, Polsek Mergangsan Evakuasi dan Pulihkan Listrik
“Masyarakat masih memerlukan sosialisasi dan pendampingan pengelolaan sampah yang benar sehingga ikut berkontribusi mereduksi timbulan sampah,” ujar Edi Utomo.
Edi juga menyoroti peran kelembagaan dalam pengelolaan sampah. Ia menuturkan bahwa di wilayah Bendungan, masyarakat masih banyak yang menjual sampahnya kepada pembeli keliling atau rosok, padahal jika dikelola melalui kelompok atau bank sampah, manfaatnya akan lebih besar bagi lingkungan dan warga.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya pengelolaan sampah mandiri sebagai langkah awal mendukung visi Bupati Sleman untuk menjadikan Sleman sebagai kabupaten yang bersih, lestari, dan berkeadaban melalui program Sleman Tuntas Sampah.





















