Headline.co.id (Malang) ~ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memperkuat komitmen terhadap pengelolaan sampah terpadu dengan meluncurkan Layanan Persampahan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Persampahan (UPT-PP) Tumpang Kloter III. Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Bupati Malang, HM Sanusi, dalam apel pagi ASN di Halaman Pendopo Agung, Senin (6/10/2025), sekaligus penyerahan hibah fasilitas pengelolaan sampah melalui dukungan Program Bersih Indonesia.
Baca juga: 13 Rekomendasi Wisata Jawa Tengah Terpopuler 2025: Dari Kuliner, Alam Dieng Hingga Heritage Semarang
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, jajaran perangkat daerah, perwakilan Alliance to End Plastic Waste (AEPW), serta seluruh peserta apel. Bupati Sanusi menyebut program ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat kesadaran dan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di wilayahnya.
“Bantuan hibah fasilitas pengelolaan sampah ini harus kita syukuri. Pemkab Malang bersama Alliance to End Plastic Waste (AEPW) telah sepakat memperkuat komitmen dalam penanganan sampah melalui Program Bersih Indonesia,” ujar Sanusi dalam sambutannya.
Menurut Sanusi, program kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya mendukung target nasional dalam pengelolaan sampah. Program ini berfokus pada pembangunan sistem persampahan yang andal, terpadu, dan berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas, penyediaan sarana prasarana, serta pendampingan teknis.
Baca juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Bogor: Pilihan Liburan Sejuk dan Seru untuk Keluarga
Peluncuran kloter III ini menjadi kelanjutan dari tahapan sebelumnya yang telah dimulai pada Maret 2025 (tahap I) dan Juni 2025 (tahap II). Pada tahap ketiga ini, fokus utama diarahkan pada sosialisasi dan penjaringan partisipasi masyarakat di 12 desa percontohan, antara lain Desa Tulusbesar, Duwet Krajan, Wringinanom, Kenongo, Jeru, Benjor, Jambesari, Kambingan, Ngembal, Slamparejo, Bunut Wetan, dan Pakiskembar.
“Sampai akhir September 2025, dari 12 desa percontohan tersebut sudah terdata lebih dari 4.000 pelanggan. Ke depan, layanan ini akan terus dikembangkan dengan edukasi masyarakat agar aktif dalam gerakan pengurangan plastik serta kampanye 3R (reduce, reuse, recycle),” lanjut Sanusi dari dlhkabmalang.org.
Dalam kesempatan itu, Sanusi juga menjelaskan bahwa Program Bersih Indonesia memberikan dukungan nyata berupa berbagai sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Di antaranya, 24 unit kendaraan roda tiga (11 unit untuk sampah anorganik dan 13 untuk organik), dua kendaraan pick-up, satu truk arm-roll dan dua bak, 12 ribu tong sampah rumah tangga (masing-masing 6 ribu untuk organik dan anorganik), serta 400 tong sampah non-rumah tangga. Tak hanya itu, juga disediakan call center khusus untuk layanan pengaduan dan informasi persampahan.
Baca juga: Bantan, Gerbang Bahari Indonesia di Pesisir Timur Sumatera: Surga Wisata Eksotis Menghadap Malaysia
Bupati Sanusi menegaskan, langkah ini bukan sekadar pengadaan fasilitas, tetapi juga momentum membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Ayo kita mulai dengan langkah kecil, mengurangi plastik, memilah, dan memanfaatkan sampah menjadi barang berguna. Mari jadikan Kabupaten Malang sebagai contoh nyata daerah yang mampu mengelola sampah dengan baik,” tegasnya dikutip dlhkabmalang.org.
Ia menambahkan, Pemkab Malang berharap fasilitas dan layanan baru tersebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap sistem persampahan terpadu, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Semoga ini menjadi langkah menuju Kabupaten Malang HEBAT – Hijau, Elok, Berkah Areknya, Terpilah sampahnya,” pungkas Sanusi.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata Magelang Terbaik untuk Liburan Keluarga dan Anak-anak
















