Headline.co.id (Bantul) ~ Seorang remaja berinisial IDS (20), warga Kapanewon Imogiri, Bantul, melakukan percobaan bunuh diri dengan cara meloncat dari Jembatan Bolong pada Kamis (4/9/2025) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Aksi tersebut berhasil digagalkan oleh anggota Polsek Kretek yang sedang berpatroli dan langsung mengamankan remaja tersebut.
Baca juga: Sempat Dikira Kucing, Begini Kronologi Penemuan Bayi Perempuan di Pos Tani Bantul
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, dalam keterangannya kepada headline.co.id menyebutkan bahwa remaja tersebut awalnya ditemukan oleh Briptu Akhid saat melaksanakan patroli rutin. Saat diamankan ke Polsek Kretek, IDS tidak membawa identitas diri dan sempat mengucapkan kalimat, “apakah saya sudah mati.”
Dari hasil pemeriksaan unit identifikasi, diketahui bahwa remaja tersebut lahir di Bantul, dan berdomisili di wilayah Kapanewon Imogiri.
Baca juga: Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Tani Bantul, Diduga Baru Berusia Sehari
Polisi kemudian berupaya menghubungi pihak keluarga melalui Polsek Imogiri. Namun hingga Jumat (5/9/2025) dini hari pukul 02.30 WIB, belum ada keluarga yang datang menjemput maupun memberikan respons. Karena itu, tiga personel piket yakni Iptu Sugito selaku Pawas, Aiptu Timbul, dan Aiptu Johan mengantarkan IDS ke Polsek Imogiri. Remaja tersebut diterima langsung oleh KSPKT Imogiri, Aiptu Isdarmanto.
Selama berada di Polsek Kretek, IDS dilaporkan beberapa kali mencoba melarikan diri. Polisi memastikan penanganan dilakukan secara hati-hati untuk menjaga keselamatan remaja tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui motif IDS melakukan percobaan bunuh diri. Aparat masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga terkait tindak lanjut dan penanganan lebih lanjut terhadap remaja tersebut.
Informasi diatas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Baca juga: DPRD DKI Apresiasi Percepatan Perbaikan Fasilitas Publik Pascademo Rusuh Jakarta




















