Headline.co.id (Jogja) ~ Aksi massa di halaman Mapolda DIY, Sleman kembali ricuh pada Jumat (29/8/2025) malam. Setelah sempat dipukul mundur dengan tembakan gas air mata, massa kembali masuk dan terlihat kobaran api di area kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda DIY. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan represifitas aparat dan tuntutan pengusutan kasus kematian pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.
Baca juga: Tak Ada Brimob, Tentara Justru Terlihat di Mapolda DIY Saat Demo Ricuh
Pantauan di lokasi sekitar pukul 20.16 WIB menunjukkan api berkobar di area kantor SPKT. Massa yang sebelumnya mundur ke jalan raya kembali merangsek ke dalam area Polda DIY dan terkonsentrasi di halaman. Sejumlah kelompok juga masih bertahan di luar gerbang. Sementara itu, anggota TNI terlihat berjaga di lobi Polda DIY untuk mengantisipasi eskalasi kericuhan.
Tembakan gas air mata kembali dilepaskan untuk membubarkan massa. Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya meredam aksi yang semakin panas. Sebelumnya, massa juga merusak mobil polisi yang melintas di depan Mapolda DIY. Salah satu kendaraan bertuliskan Polresta Surakarta menjadi sasaran amuk massa. Bahkan, arus lalu lintas di Ring Road Yogyakarta sempat lumpuh akibat dipenuhi kerumunan demonstran.
Baca juga: Kecelakaan Bus dan Motor di Sentolo Kulonprogo, Pemotor Lansia Luka Dilarikan ke RSUD Wates
Bungkus, Humas Aliansi Jogja Memanggil, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kekerasan aparat. Ia menyebut, selain menuntut keadilan untuk Affan Kurniawan, aliansi juga mendesak pertanggungjawaban negara atas berbagai tragedi lain yang menelan korban jiwa.
“Usut tuntas represifitas polisi dan hukum mati untuk penabrak Affan Kurniawan, 135 korban Kanjuruhan, pembunuh Afif Maulana dan Gamma, serta seluruh brutalitas lainnya di lapangan,” kata Bungkus saat ditemui di titik kumpul aksi di Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Cik Di Tiro, Kota Yogyakarta.
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian bersama TNI masih berjaga ketat di sekitar Mapolda DIY. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai kondisi terbaru pasca pembakaran kantor SPKT maupun jumlah kerugian yang ditimbulkan.
Baca juga: Aliansi Jogja Memanggil Desak Reformasi Polri dan Copot Kapolri Usai Aksi di Polda DIY





















