Headline.co.id (Bantul) ~ Seorang buruh harian lepas bernama Tekatono (L), warga Butuh Lor RT 001, Triwidadi, Pajangan, Bantul, meninggal dunia akibat kecelakaan kerja saat memasang plafon di lantai dua sebuah rumah di Dusun Ngebel RT 007, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (16/7/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: Palangka Raya Tegaskan Transparansi dalam Penetapan Redistribusi Tanah
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, membenarkan peristiwa tersebut. Dalam keterangannya kepada headline.co.id, AKP Jeffry menyampaikan bahwa peristiwa bermula ketika saksi mendengar suara benda jatuh dari kamar tempat korban bekerja.
“Biasanya kalau ada barang jatuh, korban akan meminta tolong kepada saksi untuk mengambilkan. Namun kali ini tidak terdengar permintaan apapun,” terang AKP Jeffry dalam keterangan tertulisnya.
Saksi, Aizar Azfa Rahmadian (21), karyawan swasta yang tinggal di Dusun Gonjen RT 002 Tamantirto, kemudian berinisiatif mengecek ke kamar tempat korban bekerja. Ia mengintip melalui jendela dan mendapati korban sudah tergeletak di lantai.
Baca juga: Operasi Gabungan Polsek Berbah Amankan Penjual Miras di Tegaltirto Sleman
Mengetahui kejadian itu, Aizar segera memberitahu pemilik rumah dan meminta agar segera memanggil ambulans. Salah satu pelapor yang diketahui berprofesi sebagai dokter langsung mengecek kondisi korban.
“Saat dicek, korban sudah tidak memberikan respon. Nadi di leher masih sedikit teraba, namun setelah dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP), korban tetap tidak bereaksi,” ujar AKP Jeffry.
Tak lama berselang, ambulans dari RS PKU Gamping dan Kelurahan Tamantirto datang ke lokasi. Petugas dari Polsek Kasihan, Inafis Polres Bantul, PMI, dan BPBD juga turut mendatangi tempat kejadian untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Waspada! Situs Palsu Berkedok BSU Mengintai, Kemnaker: “Cek Dulu, Baru Percaya”
Dari hasil pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi pendarahan di bagian hidung dan telinga. Selain itu, ditemukan memar pada tulang hidung yang sedikit bergeser. Tidak ditemukan luka robek maupun tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban mengalami pendarahan di bagian hidung dan telinga, mata sedikit terbuka, tulang hidung tampak memar dan bergeser, namun tidak ditemukan tanda kekerasan lainnya,” jelas AKP Jeffry.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RS PKU Bantul untuk dibersihkan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Menurut keterangan polisi, keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak mengajukan keberatan.
“Keluarga sudah bisa menerima peristiwa ini dan menganggap sebagai suatu musibah,” pungkas AKP Jeffry.
Baca juga: BI Turunkan Suku Bunga, Indonesia Masuki Babak Baru Ekonomi Global



















