Headline.co.id (Sleman) – Sebuah prestasi membanggakan datang dari Padukuhan Candi Karang, Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman. Winda Tsani, pemudi asal desa tersebut, sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali emas dalam ajang internasional Invention, Innovation and Design Competition (IIDC) 2025 yang berlangsung di Malaysia.
Winda mencuri perhatian juri dan peserta dari berbagai negara melalui karyanya yang berjudul “Beton Porous dari Sampah Plastik”, yang dilombakan dalam kategori Sustainable of Life. Karya ini dinilai unggul karena menjawab dua tantangan besar dunia sekaligus: pengurangan limbah plastik dan pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Ini bukan hanya kemenangan pribadi, tapi juga bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Saya ingin membuktikan bahwa dari desa pun bisa lahir inovasi untuk dunia,” ujar Winda saat dihubungi pada Minggu (29/6/2025).
Beton porous hasil inovasinya memiliki kemampuan menyerap air hujan, sehingga dapat membantu mencegah banjir dan mendukung pembangunan kota hijau. Inovasi ini mendapat apresiasi tinggi dari juri karena relevansinya terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim dan pengelolaan limbah.
Ajang IIDC 2025 sendiri diikuti oleh ratusan inovator dari berbagai negara, yang mempresentasikan solusi kreatif untuk menghadapi tantangan zaman. Di tengah ketatnya persaingan, karya Winda berhasil mencuat sebagai salah satu yang paling visioner.
Keberhasilan Winda pun disambut hangat oleh Lurah Sardonoharjo, Harjuno Wiwoho, yang menyampaikan rasa bangga atas prestasi anak muda dari wilayahnya.
“Winda adalah contoh nyata bahwa pemuda desa mampu bersaing di kancah global. Karyanya sangat relevan dan diharapkan bisa diterapkan lebih luas, terutama di daerah-daerah rawan banjir,” ujarnya.
Menurut Harjuno, inovasi beton porous berbahan sampah plastik ini membuka peluang besar untuk pengembangan teknologi berkelanjutan yang murah dan berdampak langsung pada masyarakat. Ia berharap keberhasilan Winda bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lain untuk terus berkarya dan memberi solusi bagi negeri.
Dari desa kecil di Sleman, Winda Tsani membuktikan bahwa semangat, kepedulian lingkungan, dan kreativitas bisa menjadi kunci mengubah sampah menjadi harapan—dan prestasi.















