Headline.co.id (Madinah) ~ Ancaman bom terhadap pesawat Airbus A330-343 milik Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5688 yang mengangkut 376 jamaah haji asal Surabaya tidak terbukti. Meski demikian, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, meminta jamaah tetap tenang dan tidak panik.
Baca juga: RSIY PDHI Gelar MCU Massal untuk 1.650 Abdi Dalem: Wujud Nyata Kepedulian pada Pelestari Budaya
“Insya Allah ancaman itu tidak terbukti, oleh karena itu jamaah tetap tenang. Jamaah yang ada di Kualanamu segera dibawa terbang ke Surabaya besok sore sekitar pukul 15.00 WIB,” kata Hilman saat memberikan keterangan di Madinah, Sabtu (21/6).
Hilman memastikan insiden ini tidak akan mengganggu kelancaran proses pemulangan jamaah haji. Meski ancaman tidak terbukti, ia menekankan pentingnya penelusuran terhadap pelaku penyebar teror.
“Saya masih harus menerbangkan masyarakat dalam jumlah ratusan ribu. Jangan sampai ketenangan jamaah itu yang terancam,” ujarnya tegas.
Ancaman tersebut terjadi menjelang kepulangan jamaah haji gelombang kedua dari Makkah ke Madinah. Ini merupakan insiden kedua dalam sepekan yang menimpa maskapai Saudia Airlines dengan dugaan ancaman bom terhadap penerbangan yang membawa jamaah haji Indonesia.
Pesawat SV-5688 awalnya dijadwalkan mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Namun, setelah ancaman diterima oleh Kuala Lumpur Air Control Center (ACC) melalui sambungan telepon, pesawat dialihkan ke Bandara Kualanamu dan mendarat dengan selamat pada pukul 09.27 WIB. Aparat gabungan dari Polda Sumut, Brimob Jibom, Gegana, serta personel TNI AU segera melakukan sterilisasi pesawat, pemeriksaan bagasi, serta evakuasi jamaah ke ruang tunggu internasional dan hotel sekitar bandara.
Sebelumnya, pada Selasa (17/6), insiden serupa menimpa penerbangan SV-5276 rute Jeddah–Jakarta yang mengangkut 442 orang haji dari Kloter JKG-12 Debarkasi Jakarta-Bekasi. Ancaman dikirim melalui surat elektronik kepada pihak Bandara Soekarno-Hatta. Pemeriksaan pun dilakukan, namun tidak ditemukan bahan peledak atau bukti nyata adanya ancaman.
Baca juga: Kebocoran Gas Melon di Piyungan Sebabkan Luka Bakar 40 Persen, Satu Korban Dilarikan ke RS
Kementerian Perhubungan memastikan bahwa insiden di Bandara Kualanamu tidak mempengaruhi jadwal dan operasional penerbangan lainnya. Setelah dinyatakan aman, pesawat SV-5688 dijadwalkan kembali terbang ke Surabaya pada Minggu dini hari, pukul 03.30 WIB.
Kepolisian Republik Indonesia melalui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror juga terlibat dalam penyelidikan kasus ini. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa koordinasi dengan FBI dan otoritas keamanan Arab Saudi tengah dilakukan untuk mengungkap identitas dan motif pelaku. “Kami masih menelusuri apakah pelaku berasal dari dalam atau luar negeri,” jelasnya.
Menanggapi dua insiden tersebut, Kemenag kembali mengimbau seluruh jamaah haji untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi. “Keselamatan dan ketenangan jamaah tetap menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan haji,” tutup Hilman.
Baca juga: Polres Bantul Gelar Rekonstruksi Duel Maut Celurit, Terungkap Korban dan Pelaku Sempat Bersalaman






















