Headline.co.id (Jogja) ~ Dalam upaya memastikan keselamatan perjalanan kereta api tetap menjadi prioritas utama, PT KAI Daop 6 Yogyakarta secara konsisten menggelar kegiatan Manajemen Safety Walkthrough (MSWT). Kegiatan ini menjadi langkah sederhana namun strategis dalam menjaga standar keselamatan operasional di seluruh lintasan kereta api.
Baca juga: Lansia Ditemukan Meninggal di Rumahnya di Galur, Diperkirakan Sudah Tiga Hari
“Kami ingin memastikan bahwa semua berjalan sesuai prosedur, dan yang tak kalah penting kami ingin hadir bersama tim di lapangan, mendengarkan apa yang mereka alami dan butuhkan,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, dalam keterangan tertulis yang diterima headline.co.id.
MSWT dilakukan dengan cara jajaran manajemen berjalan kaki menyusuri jalur rel, meninjau langsung kondisi fisik lintasan, serta berdialog dengan para Petugas Jaga Lintasan (PJL) dan personel di titik-titik strategis. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk inspeksi teknis, tetapi juga membangun komunikasi dua arah antara manajemen dan petugas lapangan.
“MSWT bukan hanya soal melihat kondisi rel atau sistem persinyalan, tapi juga membangun komunikasi, saling mengingatkan, dan memperkuat semangat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tambah Feni.
Baca juga: Gagal Antisipasi Jarak, Dua Motor Bertabrakan di Jetis Yogyakarta
Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur manajemen KAI Daop 6, termasuk dari unit non-teknis, sebagai bentuk komitmen menyeluruh terhadap pentingnya keselamatan. Menurut Feni, keterlibatan lintas divisi mencerminkan bahwa tanggung jawab keselamatan bukan hanya milik petugas teknis semata.
“Meski tidak semua terlibat langsung dalam operasional teknis, keselamatan adalah milik bersama. Kehadiran kami adalah bentuk dukungan moral dan wujud nyata tanggung jawab kolektif,” jelasnya.
Fokus khusus juga diberikan pada pengawasan PJL. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan mulai dari kesiapan personel, fungsi bel peringatan, kondisi palang pintu, pencahayaan, hingga visibilitas di area perlintasan. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh manajemen setingkat Assistant Manager ke atas.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Depan RM Padang Giwangan: Pemuda Sleman Tewas Tabrak Tiang Listrik
“PJL adalah titik krusial yang membutuhkan perhatian ekstra. Kami ingin memastikan semua peralatan berfungsi optimal dan petugas di lapangan merasa didukung serta menjalankan tugas sesuai SOP,” tegas Feni.
MSWT juga dilakukan secara berkala di seluruh wilayah Daop 6, khususnya menjelang momen-momen kritis seperti musim hujan, libur panjang, atau lonjakan jadwal perjalanan. Dengan begitu, masyarakat dapat bepergian dengan rasa aman, dan para petugas bekerja lebih percaya diri.
KAI Daop 6 berharap pendekatan humanis dan kolaboratif ini mampu menjadikan keselamatan sebagai nilai budaya yang melekat dalam setiap aspek kerja.
“Kami ingin keselamatan benar-benar menjadi bagian dari budaya kerja sehari-hari, bukan hanya sekadar slogan yang diucapkan berulang-ulang,” pungkas Feni.
Baca juga: Warga Semuten Dlingo Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Alami Depresi





















